Liputan6.com, Malang - Penangkapan komplotan pencuri dengan pemberatan (curat) di Exit Tol Leces Probolinggo, viral di media sosial. Terdengar suara tembakan berkali-kali, serta ada seorang nenek di dalam mobil pelaku yang disergap polisi.
Wakil Kepala Polres Malang Kota, AKBP Totok Mulyono Diyono, mengatakan karena tahu ada nenek di dalam mobil itu maka tim gabungan harus lebih berhati-hati saat menyergap komplotan pencuri spesialis mobil pikap itu di Exit Tol Leces Probolinggo.
Baca Juga
Advertisement
“Memang ada di dalam mobil itu, tapi beliau berusia lanjut dan tak ada sangkut pautnya dengan kejahatan ini,” kata Totok di Malang, Kamis, 25 Maret 2021.
Begitu berhasil menghadang dan menghentikan mobil pelaku, petugas mendekat dan melepas tembakan peringatan. Tahu ada perempuan usia lanjut, petugas sempat berpikir bila dia adalah seorang sandera dari pelaku.
“Anggota di lapangan yang melihat sempat berpikir apakah nenek itu sandera, maka saat penangkapan itu harus hati-hati,” ujar Totok.
Keselamatan nenek itu jadi prioritas utama. Maka, begitu bisa membawa keluar dari mobil petugas segera membawanya menjauh. Agar penangkapan pelaku pencurian pikap tak membahayakan keselamatan sang nenek.
“Beliau sudah diantar pulang setelah diperiksa kesehatan dan psikologisnya,” ucap Totok.
Menurutnya, kepolisian tak bisa mengungkap lebih detil lagi apakah nenek itu ada hubungan darah dengan para pelaku atau seperti apa. Sebab masih ada pemeriksaan yang sedang berjalan kepada tiga pelaku spesialis pencurian pikap yang sudah ditangkap.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dari Madura
Sebelumnya viral di media sosial video penangkapan pelaku kejahatan di exit tol Leces Probolinggo. Dalam rekaman iu terdengar suara tembakan berkali – kali. Di antara proses penyergapan itu tampak ada seorang nenek dibawa keluar dari area penyergapan.
Tiga pelaku pencurian dengan pemberatan yang ditangkap itu adalah W dan B warga Sumberbaru, Jember. Seorang lagi yakni FA warga Rowokampung, Lumajang. Polisi masih memburu dua pelaku lain yakni BJ dan W yang saat itu tidak berada di dalam mobil.
Polisi sebelumnya sudah mengetahui keberadaan komplotan itu, berada di salah satu daerah di Madura. Petugas kehilangan jejak saat hendak menangkap mereka di titik gerbang Jembatan Suramadu. Pada akhirnya, mereka ditangkap di Exit Tol Leces, Probolinggo.
“Kami tak bisa mengungkapkan mengapa para pelaku itu di Madura. Sebab masih ada pengembangan kasus,” ujar Totok.
Komplotan ini jadi target operasi kepolisian di wilayah Jawa Timur, khususnya di Malang dan Pasuruan. Mereka ini spesialis mencuri mobil jenis pikap. Hasil kejahatan mereka ada yang masih bisa ditemukan, tapi ada pula yang belum jelas keberadaannya.
Pengakuan pelaku kepada polisi, sudah tujuh kali mencuri mobil pikap. Rinciannya, tiga kali di Kota Malang, dua kali di Kabupaten Malang dan dua kali di Pasuruan. Barang bukti mobil pikap yang bisa ditemukan kini berada di Mapolres Malang Kota.
Advertisement