Liputan6.com, Jakarta - Otoritas keamanan Arab Saudi di ibu kota suci Mekkah menangkap dua warga Asia sehubungan dengan kepemilikan tujuh helai kain Ka'bah (Kiswa), saat sedang dikirim ke luar negeri melalui cabang Saudi Post di distrik Al Shasha di Mekah, kata polisi.
"Dua orang Pakistan ditangkap, saat mereka berusaha mengirimkan tujuh potong kain Ka'bah melalui cabang Saudi Post di distrik Al Shasha," kata polisi.
Advertisement
Melansir Gulf News, Jumat (26/3/2021), pelaku memberi tahu pihak berwenang bahwa mereka telah membeli potongan Ka'bah Kiswa dari penjual Indain di Jalan ke-60 (60th Street) seharga SAR 300 (Rp 1,1 juta).
Orang-orang itu ditahan di tahanan menunggu dipindahkan ke Penuntut Umum untuk diinterogasi dan diadili lebih lanjut, kata polisi.
Ka'bah Kiswa diganti setahun sekali pada tanggal 9 bulan Dul Hijjah setelah jamaah haji berangkat ke Gunung Arafah, sebagai persiapan menerima jamaah keesokan harinya, yang bertepatan dengan Idul Adha.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Kain Penutup Kabah
Warna penutup Ka'bah telah berubah secara teratur selama berabad-abad.
Nabi Muhammad (SAW) menutupinya dengan kain Yaman bergaris putih dan merah, dan Abu Bakar Al Siddiq, Umar ibn Al Khattab, dan Utsman ibn Affan menutupinya dengan warna putih. Sementara, Ibn Al Zubayr menutupinya dengan brokat merah.
Pada zaman Abbasiyah, Ka'bah sekali dibungkus dengan warna putih dan sekali dengan warna merah, sedangkan Sultan Seljuk menutupinya dengan brokat kuning. Khalifah Abbasiyah Al Nassir mengubah warna Kiswa menjadi hijau dan kemudian menjadi brokat hitam, dan ini tetap menjadi warnanya hingga saat ini.
Warna hitam akhirnya dipilih pada akhir era Abbasiyah karena tahan lama dan tahan disentuh oleh pengunjung, peziarah, dan orang-orang dari budaya yang berbeda dari seluruh dunia.
Dengan berlanjutnya musim Umrah, Kiswa diangkat ke tengah Ka'bah untuk melestarikannya dan mencegah orang menyentuhnya.
Advertisement