Liputan6.com, Jakarta - Video seorang penjual makanan sedang memasak Bhuna Aloo di atas pasir mendadak viral. Jajanan kaki lima di Uttar Pradesh, India, ini menarik perhatian. Video tersebut telah ditonton lebih dari 863.354 kali di media sosial.
India adalah negara makanan jalanan di mana setiap negara bagian memiliki satu yang unik untuk dijajakan. Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang makanan 'Dilli ki chaat' atau 'Mumbai ka vada pav'. Faktanya, ada banyak jajanan yang kurang terkenal di India, tapi bisa membuat orang takjub, seperti dilansir dari laman Food.NDTV, Kamis, 25 Maret 2021.
Baca Juga
Advertisement
Dari ratusan makanan India yang ada, salah satunya Bhuna Aloo, yang merupakan makanan unik dari kentang yang seluruhnya dimasak di atas pasir. Makanan tersebut viral setelah diunggah di media sosial oleh food blogger Amar Sirohi.
Dalam video yang viral di media sosial itu, tampak seorang penjual makanan di jalanan itu menumis kentang dalam wajan besar penuh pasir, di atas tungku yang di bawahnya diberi api. Lelaki tersebut menjual makanan itu di atas gerobak kecil selama tujuh tahun terakhir.
Ia menuangkan puluhan kentang ke atas wajan penuh pasir. Ia kemudian memasaknya dengan cara menggoreng tanpa minyak selama sekitar 20 menit hingga kulit kentang menghitam.
Bhuna Aloo disajikan dengan chutney yang terbuat dari ketumbar, tomat, jahe, dan bawang putih, serta masala spesial yang terbuat dari bumbu halus dan mentega. Harganya hanya 25 Rupee atau Rp5 ribu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pujian Warganet
Video tersebut disukai oleh 200 ribu pengguna Facebook, sedangkan di Instagram sudah ditayangkan sebanyak 863.354 kali. Padahal, video tersebut baru diunggah hanya dalam belum seminggu.
Dalam video tersebut, penjual tampak mengaduk-aduk kentang di atas pasir. Setelah dimasak, kentang dipindahkan ke saringan plastik dan penjual mengayaknya hingga kulit kentang terkelupas.
Makanan itu dimasak tanpa menggunakan minyak, hanya pasir halus. Usai video tersebut viral, warganet ramai memuji penjual makanan itu yang tanpa lelah berdagang di tengah cuaca panas di dekat tungku berapi.
Advertisement