Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan motor listrik memang memiliki banyak keunggulan. Selain baterai motor yang bisa diisi ulang, motor listrik ini juga akan bermanfaat dalam menjalankan dinas patroli kepolisian. Seperti yang dilakukan pihak kepolisian Brussel, Belgia.
Kepolisian setempat sudah merilis secara resmi bahwa mereka kini dibekali dengan skuter listrik NIU dengan tipe NQi Pro untuk menjalankan tugasnya. Ini tentunya sangat bermanfaat mengingat di samping motor listrik ini memiliki bobot yang ringan, serta akselerasi yang bisa diandalkan, penggunaan motor listrik akan memberikan efek kejut.
Baca Juga
Advertisement
Ini disebabkan suara knalpot dari motor listrik tidak akan terdengar oleh siapapun, sehingga bagi pelanggar yang melakukan kesalahan tidak menyadari bahwa polisi tengah mendatangi pelanggar tersebut.
Selain itu, untuk jarak yang dapat ditempuh oleh NIU NQi Pro dikatakan mampu menjangkau sejauh 100 km hanya dengan sekali pengisian daya.
Dalam penggunaanya, NIU NQi Pro akan digunakan untuk patroli lalu lintas di mana dengan bentuknya yang mungil bisa diandalkan untuk petugas kepolisian dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
Motor listrik ini juga dimaksudkan agar memudahkan petugas kepolisian untuk berpindah dari satu wilayah ke wilayah yang lain.
Tentunya, jika menggunakan kendaraan yang lebih besar, maka mereka merasa kesulitan dalam menjalankan tugasnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Polisi Indonesia Dibekali Mobil Listrik
Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama Prestige Motorcars menghibahkan satu unit Tesla Model 3 kepada Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk dijadikan mobil patroli.
Saat diserahkan pun Tesla Model 3 tersebut sudah didesain dengan livery mobil patroli lalu lintas.
Bamsoet pun mewanti-wanti agar Indonesia tak ketinggalan dengan negara lain dalam penggunaan kendaraan listrik. Sebab beberapa negara sudah memanfaatkan kendaraan listrik untuk kendaraan dinas.
"Kepolisian di berbagai negara dunia juga sudah menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas. Antara lain di Australia, Swiss, Amerika, Inggris, dan Spanyol. Indonesia juga tidak boleh ketinggalan," jelas Bamsoet.
Advertisement