Hindari COVID-19 di MotoGP Qatar, Pilihan Suzuki Paling Masuk Akal

Protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 jadi elemen penting bagi setiap tim yang akan berlaga di ajang MotoGP 2021.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Mar 2021, 15:00 WIB
Pembalap Repsol Honda, Alex Marquez, saat mengikuti sesi latihan bebas MotoGP Catalunya di Circuit de Barcelona-Catalunya, Jumat (25/9/2020). Pembalab Yamaha, Morbidelli, finish pertama dengan catatan waktu satu menit 39,789 detik. (AFP/Lluis Gene)

Liputan6.com, Jakarta Balapan MotoGP musim ini masih dihantui oleh penyebaran virus Corona penyebab COVID-19. Tim yang tidak disiplin dan punya rencana yang matang, siap-siap menghadapi resiko yang tak diduga. 

Suzuki sejauh ini menjadi tim yang paling siap menghadapi teror yang tak terlihat ini. Jelang MotoGP Qatar, tim pabrikan asal Jepang itu memberlakukan aturan ketat bagi seluruh kru dan pembalapnya. 

Ya, seperti dilansir dari Crash.net, Suzuki meminta kepada seluruh anggota timnya untuk tetap berada di Qatar sejak tes pramusim hingga balapan MotoGP berlangsung akhir pekan ini. Langkah ini terpaksa diambil demi meminimalisir penularan virus COVID-19 yang bakal mempengaruhi kesiapan mereka. 

Memang tidak ada jaminan untuk terbebas sepenuhnya dari penularan COVID-19. Hanya saja, dalam situasi pandemi seperti saat ini, langkah yang ditempuh oleh tim Suzuki terbilang sangat masuk akal.

Lihat saja tim lainnya, seperti LCR Honda. Alex Marquez dipastikan tidak akan didampingi oleh kepala kru sepanjang akhir pekan ini. Begitu juga dengan  Maverick Vinales dari Monster Yamaha. Dia juga harus kehilangan kepala kru gara-gara hasil tes PCR-nya saat tiba di Doha, Qatar, reaktif. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini


Lebih Longgar

Pembalap MotoGP Maverick Vinales bereaksi usai memenangkan pertandingan MotoGP Emilia Romagna 2020 di Sirkuit Misano, Misano Adriatico, Italia, Minggu (20/9/2020). Maverick Vinales keluar sebagai juara disusul Joan Mir dan Pol Espargaro. (AP Photo/Antonio Calanni)

Tidak seperti tim Suzuki, baik Yamaha maupun LCR Honda, tidak menahan seluruh timnya di Qatar. Mereka masih diizinkan pulang ke rumah sebelum kembali berkumpul jelang balapan berlangsung. 

Kedua kepala kru itu memang belum dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Baik Esteban Garcia untuk Vinales dari Monster Yamaha dan Christophe 'Beefy' Bourguignon dari LCR Honda, sama-sama berstatus reaktif. Karena itu, keduanya harus menjalani tes lanjutan untuk memastikan status mereka. 

Seperti dilansir Crash.net, kedua kepala kru tersebut bakal menjalani isolasi sampai dua tes yang dijalani dalam beberapa hari ini menunjukkan hasil negatif. 

Keduanya telah lulus tes pertama, tetapi masa penantian hasil tes kedua memaksa kedua kepala kru itu tidak dapat hadir pada sesi latihan Jumat dan masih saat sesi kualifikasi. Kedua tim masih berharap para pimpinan kru itu bisa tampil saat balapan  hari Minggu, serta putaran kedua akhir pekan depan.

 


Jalani Serangkaian Tes

"Ya, itu Beefy," Alex Marquez membenarkan. "Saya pikir dia tiba di sini pada Minggu malam. Mereka menjalani PCR di bandara kemudian dia dikarantina di kamar seperti orang lain menunggu hasilnya.

"Dia diuji 'reaktif', bukan negatif atau positif. Kalau di siin, 'reaktif' itu adalah jika Anda mendekati positif tetapi tidak dalam tingkat positif. Jadi, Anda harus berada di karantina dan setelah tiga hari, yang mana kemarin, dia melakukan tes lagi, itu negatif," beber Alex Marquez menjelaskan. 

"Sekarang dia harus mengikuti protokol dan mungkin dia perlu melakukan tes lagi untuk mendapatkan hasil negatif kedua, dan kemudian dia bisa keluar. Jadi saya harap dia sudah ada Sabtu, mungkin Minggu. Itu sudah dekat jadi saya harap tes keduanya negatif dan dia akan segera berada di trek ini."

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya