IHSG Terbang 1,19 Persen, Investor Asing Belanja Saham TLKM hingga INDF

Pada penutupan perdagangan saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,19 persen ke posisi 6.195,56.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mar 2021, 15:58 WIB
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa pada perdagangan saham Jumat, (26/3/2021). Penguatan IHSG terjadi setelah empat hari berturut-turut melemah.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik 1,19 persen ke posisi 6.195,56. Indeks saham LQ45 menguat 1,53 persen ke posisi 938,82. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 348 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 143 saham melemah dan 137 saham diam di tempat. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.195,56 dan terendah 6.106,07.

Total frekuensi perdagangan saham 1,04 juta saham. Volume perdagangan saham 14,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Investor asing beli saham Rp 85,22 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.417.Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat.

Sektor saham tambang naik 3,25 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri naik 2,19 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 1,42 persen.

Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, kenaikan IHSG dipengaruhi faktor eksternal. Presiden AS Joe Biden telah menetapkan tujuan baru untuk memberikan 200 juta dosis vaksin COVID-19 dalam 100 hari pertama di kantor setelah mencapai tujuan sebelumnya lebih cepat dari jadwal.

Selain itu, rilis data klaim pengangguran mingguan AS mencapai level terendah dalam satu tahun. Kemudian pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal IV 2021 direvisi sedikit lebih tinggi menjadi 4,3 persen dari 4,1 persen.

"Sedangkan datang dari Bank Dunia mengatakan, China akan memimpin pemulihan ekonomi Asia Timur dan Pasifik pada 2021, tumbuh sebesar 8,1 persen pada 2021 dibandingkan dengan 2,3 persen pada 2020," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham

Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain saham MYTX naik 34,43 persen, saham PTIS melonjak 34,36 persen, saham AHAP menanjak 26,67 persen, saham FMII melambung 21,74 persen dan saham INRU naik 20,96 persen.

Selain itu, saham-saham yang cetak top losers antara lain saham CBMF turun 6,99 persen, saham INPS tergelincir 6,98 persen, saham BMAS susut 6,94 persen, saham MAYA susut 6,94 persen dan saham AGRS tergelincir 6,92 persen.

Menjelang akhir pekan, sejumlah saham dibeli investor asing antara lain saham TLKM sebesar Rp 167,8 miliar, saham BBRI sebesar Rp73,5 miliar, saham INCO sebesar Rp 48 miliar, saham UNTR sebesar Rp 31 miliar, dan saham INDF sebesar Rp 23,4 miliar.

Selain itu, saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 159,7 miliar, saham CPIN sebesar Rp 30,5 miliar, saham ARTO sebesar Rp 22,8 miliar, saham PTBA sebesar Rp 17,4 miliar dan saham INTP sebesar Rp 14,8 miliar.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,57 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,09 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,56 persen.

Selanjutnya, indeks saham Thailand turun 0,60 persen, indeks saham Shanghai susut 1,63 persen, dan catat penguatan terbesar, indeks saham Singapura menguat 0,59 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 1,53 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya