BI Tasikmalaya Ajak Santri Jadi Petani Milenial di Lingkungan Pesantren

Semakin banyak inovasi dari tangan petani milenial yang luar biasa manfaatnya bagi masyarakat, bahkan mampu memacu dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi terutama saat pandemi Covid-19.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 27 Mar 2021, 15:00 WIB
Bank Indonesia Tasikmalaya mengajak santri di kalangan pondok pesantren untuk menjadi santri milenial yang berpotensi menaikan pertumbuhan ekonomi terutama saat pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Untuk mendukung program Petani Milenial yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, melebarkan sayap dukungan ke lingkungan pondok pesantren (ponpes).

Mereka berharap, semakin banyak inovasi dari tangan petani milenial yang luar biasa manfaatnya bagi masyarakat, bahkan mampu memacu dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi terutama saat pandemi Covid-19.

"Dukungan ini mempertimbangkan sisi strategis program Petani Milenial selaras dengan tugas pengendalian inflasi, program pengembangan ekonomi dan UMKM," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/3/2021).

Untuk mendukung program petani milenial di lingkungan pesantren, BI bakal memberikan dukungan pengembangan ekonomi pesantren, termasuk digitalisasi ekosistem ekonomi.

"Dan itu yang telah dan akan dilakukan Bank Indonesia, baik di masa pandemi maupun di masa pascapandemi," kata dia.

Menurut Darjana, hingga kini pertanian merupakan sektor unggulan yang mendominasi pangsa PDRB Priangan Timur dengan kontribusi sebesar 24,83 persen. Untuk itu, BI memiliki tugas mempertahankan pertumbuhan dengan menciptakan peluang kerja di sektor pertanian.

Selain di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dukungan BI untuk menciptakan petani milenial di lingkungan pesantren, berlangsung di Pondok Pesantren Quranic Science Boarding School Al Kautsar 561, Kabupaten Tasikmalaya.

"Program yang mengusung tagline 'Tinggal di Desa, Rezeki di Kota, Bisnis Mendunia'," kata dia.

 

 

Simak video pilihan berikut ini:


Regenerasi Petani di Pesantren

Bank Indonesia Tasikmalaya mengajak santri di kalangan pondok pesantren untuk menjadi santri milenial yang berpotensi menaikan pertumbuhan ekonomi terutama saat pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dengan dukungan ini, Darjana berharap mampu mendorong kalangan milenial untuk melanjutkan regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jawa Barat. "Kami yakin mereka memiliki inovasi, gagasan, dan kreativitas," kata dia. 

Rencananya, untuk mendukung kehadiran petani milenial di lingkungan pesantren, lembaganya bakal mengembangkan beberapa model bisnis digital farming yang dikembangkan oleh pondok pesantren mitra BI di wilayah Priangan Timur.

"Aktivitas pertanian produktif di pesantren itu akan dilakukan oleh para santri muda," dia menegaskan.

Darjana menambahkan, berdasarkan data Februari 2021, kredit perbankan yang disalurkan pada sektor pertanian di Priangan Timur mencapai Rp608 miliar, meningkat 1,2 persen (mtm) dibandingkan Januari 2021 yang mencapai Rp598 miliar.

Khusus Desember 2020, kredit sektor pertanian di Priangan Timur mencapai Rp577 miliar atau 45,08 persen (yoy) dibandingkan Desember 2019 mencapai Rp398 miliar. "Kondisi ini memperlihatkan potensi sektor pertanian yang terus menggeliat, bahkan di masa pandemi," kata dia.

Dalam kesempatan itu, selain memberikan dukungan pembangunan fasilitas green house kepada Pondok Pesantren QSBS Al Kautsar 561, juga dilakukan transaksi perdana pembayaran ziswaf menggunakan QRIS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya