Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Pisangan Baru III RT 06/10, Matraman, Jakarta Timur pada Kamis dini hari, 25 Maret 2021. Sebanyak 10 orang ditemukan tewas dalam insiden kebakaran tersebut.
Kabar kebakaran itu disampaikan Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman.
Advertisement
"Objek yang terbakar rumah kontrakan lima pintu," ujar Gatot, seperti dilansir Antara, Kamis, 25 Maret 2021.
Menurut Gatot, pihaknya menerima laporan adanya kebakaran pada pukul 04.50 WIB dan langsung menerjunkan 14 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
Humas Damkar DKI Jakarta Mulat Wijayanto mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
"Salah seorang warga sudah melihat api sudah besar dan ada motor sudah menyala. Beliau sempet mengamankan istrinya, karena api sudah menyala dengan besar kemudian dia keluar menyelamatkan diri serta anak istri,dan tidak bisa masuk kembali karena api sudah membesar," papar Mulat dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mendatangi langsung melihat lokasi kebakaran. Anies mengatakan peristiwa kebakaran ini merupakan musibah yang sangat berat. Sebab menyebabkan 10 korban jiwa.
"Peristiwa kebakaran ini adalah sebuah musibah yang amat berat. Karena menurut Pak Wali Kota Jakarta Timur, ini kebakaran dengan korban jiwanya terbanyak selama ia menjabat," kata Anies.
Berikut 7 fakta terkait kebakaran hebat di pemukiman padat penduduk kawasan Matraman, Jakarta Timur dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Tewaskan 10 Orang
Sebanyak 10 orang tewas akibat kebakaran hebat pada Kamis dini hari, 25 Maret 2021 di permukiman padat penduduk Jalan Pisangan Baru III RT 06/10, Matraman, Jakarta Timur.
"Objek yang terbakar rumah kontrakan lima pintu," kata Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, seperti dilansir Antara, Kamis, 25 Maret 2021.
Dia mengungkapkan kebakaran tersebut dilaporkan ke pihaknya pada pukul 04.50 WIB. Jajarannya langsung mengerahkan 14 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
Advertisement
2. Diduga karena Korsleting Listrik
Humas Damkar DKI Jakarta Mulat Wijayanto menerangkan penyebab kebakaran di Matraman diduga akibat korsleting listrik.
Berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, api dengan cepat merembet dan menghanguskan sebuah kontrakan lima pintu milik Mubin.
"Salah seorang warga sudah melihat api sudah besar dan ada motor sudah menyala. Beliau sempet mengamankan istrinya, karena api sudah menyala dengan besar kemudian dia keluar menyelamatkan diri serta anak istri,dan tidak bisa masuk kembali karena api sudah membesar," papar Mulat.
3. Korban Tewas Diduga Saat Tidur
Mulat mengatakan, kebakaran menelan korban jiwa. Dua keluarga ditemukan meninggal dunia di kontrakan dalam kondisi mengenaskan.
"Kami temukan di beberapa ruangan ada 10 korban meninggal dunia," ujar dia.
Mulat menyampaikan kebakaran diduga terjadi saat mereka tertidur lelap, sehingga tidak sempat untuk menyelamatkan diri.
"Sepertinya mereka saat itu sedang tidur, karena posisinya pada tidur kaget ada api," kata Mulat.
Advertisement
4. Anies Tinjau Langsung Lokasi Kebakaran
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi kebakaran di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 25 Maret 2021.
Hal tersebut berdasarkan unggahannya pada akun Instagram @aniesbaswedan yang dikutip Liputan6.com.
Kata dia, terpenting saat ini, yaitu bantuan antisipasi kebutuhan kepada para korban kebakaran tersebut.
"Sekarang kita pastikan pengontrak yang terbakar memiliki tempat penampungan sementara, jumlahnya 10 orang. Mereka kita fasilitasi tinggal beberapa Minggu ke depan untuk seluruh kebutuhannya," kata Anies.
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut untuk dokumen-dokumen penting akan diganti.
Sementara itu, Anies mengatakan peristiwa kebakaran ini merupakan musibah yang sangat berat. Sebab menyebabkan 10 korban jiwa.
"Peristiwa kebakaran ini adalah sebuah musibah yang amat berat. Karena menurut Pak Wali Kota Jakarta Timur, ini kebakaran dengan korban jiwanya terbanyak selama ia menjabat," terang Anies.
5. Punya Satgas Anti-Kebakaran
Kemudian, Anies mengatakan musibah kebakaran yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia itu berbeda dari kebakaran yang biasa terjadi, yaitu karena arus listrik ataupun kompor yang meledak. Namun kata Anies, penyebab kebakaran kali ini diduga kuat karena motor yang terbakar.
"Ini agak berbeda dari yang biasa terjadi. Kali ini penyebabnya bukan listrik dan kompor tapi ada sebuah motor di luar rumah yang terbakar kemudian menutup gang sempit itu," kata Anies saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Anies juga mengatakan bahwa di Kampung tersebut sudah ada Satgas Anti-kebakaran yang sering melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran karena arus listrik ataupun kompor. Sehingga, hal itu juga menambah keyakinan bahwa penyebab kebaran bukan karena dua hal itu.
"Kita melakukan kampanye ada satgas di tiap kampung untuk mencegah kebakaran. memang yang paling sering yerjadi itu kebakaran karena listrik dan kompor," terang dia.
Meskipun begitu, dia enggan berspekulasi lebih jauh terkait penyebab kebakaran. Anies mengaku telah meminta petugas kepolisian untuk mengusut penyebab kebakaran.
"Jadi untuk penyebabnya, dan lain sebagainya biar polisi yang menangani. Intinya dari sisi pencegahan, terutama kebakaran karena listrik dan gas akan terus kita galakkan," jelas Anies.
Advertisement
6. Lokasi Kebakaran di Gang Sempit
Menurut Anies, Dinas Pemadam Kebakaran sudah berhasil memadamkan api sejak Kamis pagi hari walaupun Dinas Pemadam tidak bisa menerjukan dua robot pemadam kebakaran.
Karena, kata dia, lokasi kebakaran berada di gang sempit, di mana robot tersebut tidak bisa masuk.
"Ini tempatnya kecil sekali tapi kita di Jakarta, begitu ada kejadian langsung respon cepat. Tadi Damkar pos Matraman juga langsung ke lokasi. Semua korban akan dimakamkan di Pondok Rangon" tegas Anies.
7. Peringatan dari Wagub DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan warga pemukiman padat penduduk agar memiliki kewaspadaan dan mitigasi potensi kebakaran.
Pengingat ini sebagai tindak lanjut atas musibah kebakaran di Matraman pada Kamis, 25 Maret 2021 pagi.
Mitigasi yang dimaksud Riza adalah memeriksa kembali kabel-kabel listrik sesuai standar, penataan perabot rumah tangga dan alat listrik lainnya.
"Agar diperhatikan yang pertama tadi kompor, kabel-kabel harus SNI, kemudian listrik, semua diperhatikan jangan ada stop kontak yang ditumpuk begitu," kata Riza, Jumat (26/3/2021).
Dalam peninjauannya itu, Riza juga membagikan selebaran survei kepada warga padat penduduk untuk mendeteksi penataan alat listrik dan perabotan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Menurut Riza, survei ini untuk mengukur kondisi pemukiman sekaligus dasar Pemprov DKI untuk menerapkan kebijakan khususnya di pemukiman padat penduduk.
"Ini diisi oleh warga. Ini cara kami apakah isian ini sudah sesuai apa tidak. Jadi kami minta, tugas ini tugas RT, RW, semuanya," jelas Riza.
Advertisement