Facebook dan Twitter Diminta Lebih Masif Berantas Hoaks Covid-19 dan Kelompok Antivaksin

Kelompok antivaksin telah mengecilkan bahaya Covid-19 dan membesar-besarkan risiko vaksinasi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Mar 2021, 21:06 WIB
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung untuk 12 negara bagian Amerika Serikat meminta Facebook dan Twitter lebih serius menghentikan penyebaran hoaks terkait virus corona Covid-19 lewat kelompok antivaksin. 

Dalam sebuah surat kepada Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Twitter Jack Dorsey, para jaksa agung dari Partai Demokrat itu mengatakan kelompok antivaksin tidak memiliki keahlian medis dan telah menggunakan platform tersebut untuk mengecilkan bahaya Covid-19 dan membesar-besarkan risiko vaksinasi.

Para jaksa menyebut kelompok antivaksin mengontrol 65 persen konten antivaksin publik di Facebook, Instagram, dan Twitter, serta memiliki lebih dari 59 juta pengikut di platform tersebut dan YouTube.

"Mengingat ketergantungan 'anti-vaxxers' pada platform Anda, Anda diposisikan secara unik untuk mencegah penyebaran informasi yang salah tentang vaksin virus corona yang menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan dan keselamatan jutaan orang Amerika di negara bagian kami dan itu akan memperpanjang jalan kami menuju pemulihan," sebagaimana tertuang dalam surat itu, dikutip dari Antara, Jumat (26/3/2021). 

Sementara juru bicara Facebook Dani Lever mengklaim, pihaknya telah menghapus jutaan konten palsu terkait Covid-19 dan vaksin. 

Twitter juga mengatakan telah menghapus lebih dari 22.400 cuitan sehubungan dengan kebijakannya terhadap postingan Covid-19 dan memprioritaskan penghapusan konten hoaks.

Surat hari Rabu 25 Maret 2021 itu ditandatangani oleh jaksa agung Connecticut, Delaware, Iowa, Massachusetts, Michigan, Minnesota, New York, North Carolina, Oregon, Pennsylvania, Rhode Island, dan Virginia.

Zuckerman, Dorsey dan kepala eksekutif perusahaan induk Google, Alphabet Inc Sundar Pichai, dijadwalkan memberikan kesaksian pada Kamis di depan dua subkomite Dewan Perwakilan tentang memerangi disinformasi online.

 

**#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya