Gulkarmat Mencatat Ada 260 Kebakaran Terjadi di DKI hingga 15 Maret 2021

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan warga tentang pentingnya penataan kelistrikan. Hal itu disampaikan saat meninjau lokasi kebakaran Jumat, 26 Maret 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2021, 01:07 WIB
Awak media mengambil gambar di lokasi kebakaran yang melanda rumah kontrakan di Jalan Pisangan Baru III, RT 006/010, Matraman, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Kebakaran yang diduga terjadi karena korsleting listrik tersebut menghanguskan 5 rumah kontrakan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hebat di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur, pada Kamis, 25 Maret 2021 menambahkan daftar panjang kebakaran di Jakarta. Mengutip informasi dari website Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, jakartafire.net, sejak awal tahun hingga 15 Maret 2021 telah terjadi 260 kebakaran dan 908 upaya penyelamatan. Kerugian ditaksir Rp 31.912.650.000.

Merujuk data tersebut, ada lima variable penyebab kebakaran yakni listrik, rokok, kompor, lain-lain, dan belum diketahui. Dari lima variabel tersebut listrik menjadi penyebab tertinggi terjadinya kebakaran.

Pada 2016 kebakaran diakibatkan listrik hampir 800 kasus. Pada 2017 dan 2018 kebakaran diakibatkan listrik meningkat menjadi lebih dari 800 kasus. Jumlah itu menurun pada 2019 yaitu di bawah 600 kasus. Namun, statistik kebakaran di 2020 kembali meningkat melebihi 600 kasus.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan warga tentang pentingnya penataan kelistrikan. Hal itu disampaikan saat meninjau lokasi kebakaran Jumat, 26 Maret 2021.

"Agar diperhatikan yang pertama tadi kompor, kabel-kabel harus SNI, kemudian listrik, semua diperhatikan jangan ada stop kontak yang ditumpuk begitu," kata Riza.

Dalam peninjauannya itu, Riza juga membagikan selebaran survei kepada warga padat penduduk untuk mendeteksi penataan alat listrik dan perabotan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan kebakaran.

Menurut Riza, survei ini untuk mengukur kondisi pemukiman sekaligus dasar Pemprov DKI untuk menerapkan kebijakan khususnya di pemukiman padat penduduk.

"Ini diisi oleh warga. Ini cara kami apakah isian ini sudah sesuai apa tidak. Jadi kami minta, tugas ini tugas RT, RW, semuanya," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


10 Orang Meninggal Akibat Kebakaran di Matraman

Diketahui akibat dari kebakaran di Matraman, Jakarta Timur, 10 orang meninggal dunia. Kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik.

"Objek yang terbakar rumah kontrakan lima pintu," kata Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman.

Dia mengungkapkan kebakaran tersebut dilaporkan ke pihaknya pada pukul 04.50 WIB. Jajarannya langsung mengerahkan 14 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Gatot menerangkan, penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik. Menurut dia, berdasarkan keterangan warga di lokasi, api sudah membesar.

"Saksi melihat api sudah menyala dengan besar, kemudian, para korban diduga terjebak ketika berusaha keluar menyelamatkan diri, bersama anak istri," ujar Gatot.

Reporter : Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya