Longsor Terjang Permukiman di Sumedang, 2 Orang Terluka

ndiani mengatakan pada saat itu terjadi longsoran tanah pada tembok penahan tebing (TPT) setinggi 3 meter yang berada di antara pemukiman warga

oleh Arie Nugraha diperbarui 27 Mar 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi – Longsor Dusun Jatiluhur, Majenang, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat dua kejadian gerakan tanah (longsor) terjadi di Jawa Barat.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani, peristiwa longsor terjadi dua hari lalu (24/03/2021) pukul 16.30 WIB di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Andiani mengatakan pada saat itu terjadi longsoran tanah pada tembok penahan tebing (TPT) setinggi 3 meter yang berada di antara pemukiman warga.

“Mengakibatkan satu orang luka-luka, satu rumah rusak berat dan satu rumah terancam di Dusun Cipeundeuy RT 02 RW 02, Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang,” ujar Andiani dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Jumat, 26 Maret 2021.

Andiani menjelaskan kejadian kedua terjadi kemarin (25/03/2021) di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Adiani menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

“Gerakan tanah berupa aliran bahan rombakan pada tebing jalan. Sehingga badan jalan tertimbun material longsoran sepanjang 40 meter dengan ketebalan 1 meter,” kata Andiani.

Hal itu berakibat arus lalu lintas dari dan menuju Bandung menjadi terputus total di jalan alternatif Bandung-Garut via Cijapati pada Blok Lemah Neundeut, Kampung Cikedokan, Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Secara umum pemicu dua kejadian longsor itu ucap Andiani, diperkirakan karena lereng yang curam, kondisi TPT yang kurang baik dan curah hujan tinggi sebagai pemicu gerakan tanah.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Risiko Gerakan Tanah pada Maret

Ilustrasi Tanah Longsor

“Kewaspadaan terhadap gerakan tanah tetap tinggi bulan Maret 2021 di seluruh wilayah Indonesia dan pada saat turun hujan. Utamanya di wilayah di pegunungan, perbukitan, jalur jalan dan seputaran bantaran sungai,” ungkap Andiani.

Andiani menjelaskan prakiraan wilayah potensi terjadinya gerakan tanah di Indonesia pada bulan Maret 2021 dibandingkan Februari 2021, tetap tinggi.

Di antaranya meliputi wilayah Jawa terus meluas ke Bali Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan bagian Tengah, Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara hingga Papua.

“Sedangkan Wilayah Sumatera potensi tetap tinggi di wilayah Aceh dan Sumatera Barat namun cenderung meningkat di wilayah Bengkulu dan Lampung bagian barat,” tukas Andiani.

Untuk itu PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menerbitkan rekomendasi, antara lain agar masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi bencana dan para pengguna jalan, agar lebih waspada terhadap longsor susulan terutama pada saat hujan turun dalam waktu lama.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk memeriksa jalur longsoran untuk memastikan apakah masih tersisa material longsoran di bagian atas yang masih mengancam pengguna jalan.

“Jika masih terdapat material yang belum turun, agar menyiagakan alat berat dan memantau pergerakan material tersebut,” terang Andiani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya