Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah daerah di kawasan Tangerang, kompak ikut menegaskan pelarangan mudik lebaran tahun ini. Pasalnya, pemda setempat berpendapat, mudik di masa Pandemi Covid-19 saat ini dianggap rawan terhadap peningkatan jumlah kasus tersebut.
"Kita juga rencananya, walaupun belum diputuskan juga, tetap akan melarang mudik," kata Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di Kantor Laznas Tangsel, Sabtu (27/3/2021).
Advertisement
Sebelumnya, Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Efendi, mengumumkan larang aktivitas mudik lebaran pada tahun 2021 ini. Selanjutnya, terkait larangan aktivitas itu, akan dirinci oleh Kementerian Perhubungan.
Menanggapi hal tersebut pun, Pemkot Tangsel menegaskan tak akan memfasilitasi bagi warganya, terlebih para ASN yang akan nekat mudik.
"Kita tidak akan memfasilitasi. Kalau dulu perusahaan-perusahaan kita dorong menyediakan bus-bus mudik segala macam. Tapi kalau sekarang, kita tidak akan mendorong untuk mudik," jelas Benyamin.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dianggap Penyebab Lonjakan Kasus
Sementara, Pemkot Tangerang juga mengambil langkah yang sama. Sebab, bila diperbolehkan mudik, pasti akan ada lonjakan kasus positif Covid-19.
"Karena mungkin kita juga belajar dari data-data ke belakang. Mungkin dari setahun ke belakang setiap libur panjang pasti kasusnya (Covid-19) melonjak," kata Wali Kota Arief R Wismanyah.
Apa lagi, saat ini herd immunity dari vaksin Covid-19 belum maksimal sepenuhnya untuk menangkal Covid-19. Arief pun meminta masyarakat untuk bijak menanggapi atau menyikapi kebijakan tersebut.
"Saya pikir pemerintah pusat tentu dengan berbagai pertimbangan berharap masyarakat juga bijak menyikapinya, bahwa ini semua demi kebaikan," katanya. Arief.
Advertisement