Liputan6.com, Denpasar - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menggandeng STIMIK Primakara gelar Pandemic Incubation Program (PIP) yang pada tahun ini adalah tahap kedua program tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar MA Dezire Mulyani menjelaskan program PIP tersebut untuk membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid-19. Ia menyebut program PIP Tahap 2 merupakan upaya pemulihan ekonomi lewat usaha rintisan masyarakat yang dikemas melalui pemberian bantuan stimulus produktif sebesar Rp1,5 juta.
Baca Juga
Advertisement
“PIP Tahap 2 ini merupakan program lanjutan dari PIP Tahap 1. PIP Tahap 2 ini berupa bantuan stimulus produktif bagi masyarakat Kota Denpasar untuk memulai usaha,” kata Dezire didampingi Ketua STMIK Primakara I Made Artana, Sabtu (27/3/2021).
Ia menyebut program pemulihan ekonomi itu pada awal April diumukan sebanyak 1.680 orang peserta yang lolos tahap akhir dan masing-masing berhak menerima Bantuan Stimulus Produktif sebesar Rp 1,5 juta.
"Ada 8.100 orang yang mendaftar setelah diseleksi akhirnya didapatkan 3.571 orang peserta. Dari jumlah itu yang melangkah melanjutkan ke tahap workshop sebanyak 2.614 orang peserta," ucap dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Usaha Kuliner Paling Diminati
Dezire menerangkan peserta paling banyak memilih usaha kuliner yakni mencapai 1.206 orang (46,1 persen). Disusul usaha perdagangan (reseller) sebanyak 775 orang (29,6 persen), lalu usaha jasa 189 orang (7,2 persen), fashion sebanyak 159 orang (6,1 persen) dan sektor lainnya. Menurut Dezire masyarakat lebih memilih industri kuliner karena cenderung cepat berkembang dan perputaran dana yang lebih mudah dibandingkan bidang usaha lainnya.
“Luar biasa peminat PIP ini dan lebih banyak peserta memilih bidang usaha kuliner. Mungkin karena usaha kuliner ini lebih mudah dilakukan dan perputaran uangnya juga cepat. Yang paling hidup usahanya dan bisa dikembangkan ya di kuliner. Jadi kita memang dukung ini,” ujar dia.
Ketua STMIK Primakara Made Artana menambahkan bidang usaha reseller menjadi terbanyak kedua yang dipilih para peserta PIP dikarenakan bisa dilakukan tanpa modal dan secara online misalnya dengan pola dropship.
“Jadi dari yang kecil, modal minim bahkan bisa tanpa modal uang seperti resseler tapi sudah bisa menghasikan keuntungan,” ujar Artana.
Kepala Pusat Inovasi STMIK Primakara I Gede Juliana Eka Putra menambahkan STMIK Primakara kembali dipercaya oleh Pemkot Denpasar membantu menyelenggarakan PIP Tahap 2 itu. Ia mengajak mengajak dan mengkoordinasikan stakeholder seperti inkubator bisnis di 14 perguruan tinggi di Bali untuk ikut memberikan pendampingan kepada para peserta.
“Jadi peserta PIP tahap 2 tidak hanya didampingi oleh STMIK Primakara tapi juga melibatkan seluruh inkubator bisnis perguruan tinggi yang ada di Denpasar. Syarat dan Tahapan Peserta PIP Tahap 2 adalah masyarakat umum yang memiliki KTP Denpasar hingga penyandang disabilitas yang ingin memulai usaha produktif. Calon penerima akan melakukan registrasi pada sistem dan sekaligus pada sistem tersebut akan dilakukan penyaringan agar tepat sasaran," ujar dia.
Untuk diketahui, pendaftaran PIP Tahap 2 ini sudah dibuka pada 25 Januari hingga 28 Februari 2021. Dilanjutkan pada Maret 2021 dengan tahap pemberkasan yang juga disertai dengan pelatihan awal mulai dari Idea (penciptaan ide usaha), Workshop (sharing pengetahuan), dan pemasaran produk.
Advertisement