Indeks Sektor Saham Barang Konsumsi Masih Melemah, Bagaimana Prospeknya?

Indeks sektor saham barang konsumsi turun ke posisi 1.708,84 hingga Jumat, 26 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Mar 2021, 11:59 WIB
Petugas Dinas Pertamanan berdiri dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks sektor saham barang konsumsi cenderung melemah secara year to date (ytd). Tercatat indeks sektor saham barang konsumsi turun 6,73 persen hingga penutupan perdagangan saham Jumat, 26 Maret 2021.

Indeks sektor saham barang konsumsi turun ke posisi 1.708,84.  Kinerja indeks sektor saham barang konsumsi ini bahkan di bawah IHSG. Kinerja IHSG masih positif secara ytd. IHSG naik 3,62 persen ke posisi 6.195,56.

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, sejumlah faktor yang memicu indeks sektor saham barang konsumsi melemah.

Pertama, inflasi di bawah rata-rata. Inflasi Februari 2021 sebesar 0,10 persen dari Januari 2021 sebesar 0,26 persen. Angka inflasi Februari 2021 juga lebih rendah dibandingkan Februari 2020 sebesar 0,28 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2021 sebesar 0,36 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2021 terhadap Februari 2020) sebesar 1,38 persen.

Kedua, indeks keyakinan konsumen juga masih rendah. Indeks keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi membaik pada Februari.  Indeks Keyakinan Konsumen pada Februari 2021 sebesar 85,8 sedikit meningkat dibandingkan Januari 2021 sebesar 84,9.

Lanjar menuturkan, indeks keyakinan konsumen masih rendah seiring aktivitas konsumsi masyarakat yang berkurang akibat masa pandemi COVID-19 lalu.

"Hal ini direspons negatif oleh investor terhadap kinerja keuangan perusahaan di sektor konsumsi,” kata dia, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (28/3/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham yang Dapat Dicermati

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski demikian, Lanjar menilai, sektor saham barang konsumsi masih prospektif ke depan. Hal ini seiring pemerintah terus melonggarkan kebijakan.

Ditambah penurunan suku bunga acuan, relaksasi pajak, meningkatkan dana pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut mendorong kemampuan konsumen  dalam negeri dan menaikkan inflasi.

"Kesuksesan vaksinasi juga ke depan bakal jadi trigger positif untuk memulihnya tingkat kepercayaan konsumen,” kata dia.

Untuk saham-saham yang dapat dicermati di sektor tersebut, Lanjar memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Kino Indonesia Tbk (KINO). “Bisa melihat saham-saham itu untuk jangka menengah dan panjang,” kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya