Liputan6.com, Jakarta - Berbagai kendala kerap dialami seseorang ketika mereka melakukan vaksinasi COVID-19. Salah satu yang banyak terjadi adalah tertundanya pemberian vaksin akibat kondisi fisik atau pendataan.
Maka dari itu, Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Penanganan COVID-19 yang juga Duta Adaptasi Kebiasaan Baru. memberikan tips terkait persiapan yang harus dilakukan, sebelum mendapatkan vaksinasi untuk virus corona.
Advertisement
1. Pastikan Terdaftar
Dalam konferensi persnya pada Jumat lalu, Reisa mengungkapkan bahwa umumnya pendaftaran vaksinasi dilakukan secara daring. Namun ada juga pendaftaran manual yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan, ketua RT, RW, atau puskesmas.
"Pastikan kita sudah terdaftar apabila ingin divaksin di sentra vaksinasi," kata Reisa dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/3/2021).
Reisa pun menyarankan masyarakat untuk mendaftar online sehingga mendapatkan jadwal yang pasti.
"Sebaiknya hindari datang langsung atau go-show, karena itu akan membuat antrean jadi panjang dan berkerumun. Tentu itu akan membuat fisik kita jadi lebih lelah," kata dokter Reisa .
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Mempersiapkan Fisik Sebelum Vaksinasi
2. Persiapkan Fisik
Dokter Reisa mengatakan, sebelum vaksinasi, masyarakat diminta mempersiapkan kondisi kesehatan fisiknya.
"Jangan begadang, jangan merokok dan minum alkohol. Lakukan olahraga rutin dan ingat: makan atau sarapan sebelum divaksin, agar kita siap, tekanan darah dan suhu tubuh normal."
Reisa mengingatkan, tekanan darah yang baik adalah di bawah 180/110 dan suhu tubuh normal di bawah 37,3 derajat Celsius. Ia mengatakan, dua hal ini akan diperiksa sebelum seseorang divaksinasi.
"Jangan sampai sudah datang kemudian pulang dengan tanpa hampa, atau tertunda vaksinnya karena tidak siap saat dipanggil,"
3. Pelajari Prosesnya
Menurut Reisa, vaksinasi adalah sebuah proses. Sehingga penting bagi masyarakat untuk mempelajari tentang hal tersebut.
"Vaksinasi adalah proses panjang dan berkelanjutan dalam kehidupan kita," kata Reisa.
Ia mengungkapkan, banyak masyarakat yang telah diimunisasi di masa kecil dan beberapa vaksinasi dilakukan saat seseorang dewasa bahkan sampai lansia.
"Jadi pelajari lagi manfaat vaksinasi dan segala perkembangannya. Gunakan juga masa observasi setelah menerima vaksin, untuk mempelajari lebih lanjut untuk vaksinasi."
Advertisement