Vaksinasi COVID-19 Lansia Dinilai Lambat, Menkes: Perlu Model Baru dalam Pelaksanaan

Menkes mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada lansia dinilai lambat, dikarenakan beberapa faktor salah satunya kondisi kesehatan fisik

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Mar 2021, 14:00 WIB
Warga lansia divaksin di Cibubur Junction, Jakarta, Senin (22/03/2021). Lippo Malls menambah jumlah mal yang membuka layanan vaksinasi di Cibubur Junction, Jakarta Timur yang bekerja sama Dinkes Provinsi DKI Jakarta dan Puskesmas Ciracas. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Cakupan vaksinasi COVID-19 bagi lansia dinilai lebih lambat jika dibandingkan petugas pelayanan publik. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dibutuhkan model baru pelaksanaan vaksinasi untuk mempercepat pencapaian.

Dalam diskusi virtual pada Sabtu kemarin, Menkes mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi lansia dinilai lambat, dikarenakan beberapa faktor salah satunya kondisi kesehatan fisik.

"Memang saya ingin fokus ke lansia namun lansia ini agak sulit juga memvaksinnya, ada yang ragu-ragu datang, mereka enggak lebih mobile dari yang lebih muda," kata Budi dikutip dari siaran pers di laman Kementerian Kesehatan, Sehat Negeriku pada Minggu (28/3/2021).

Dalam laporan Kemenkes, capaian vaksinasi nasional pada lansia lebih rendah yaitu 1,3 juta orang, daripada pencapaian pada petugas publik yang mencapai 3,9 juta orang.

Kemenkes mengungkapkan, ada lima provinsi dengan jumlah lansia paling banyak namun capaian vaksinasinya masih rendah.

Kelima provinsi tersebut adalah Jawa Barat yaitu 4,4 juta lansia dengan capaian 133 ribu; Jawa Tengah 3,1 juta Lansia dengan capaian 299 ribu; Jawa Timur 2,5 juta lansia dengan capaian 138 ribu; Sumatera Utara 1,2 juta lansia dengan capaian 35 ribu; dan Banten 1,1 juta lansia dengan capaian 44 ribu.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Pelaksanaan Model Baru

Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada lansia secara drive thru di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Program Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit untuk lansia yang berdomisili di Depok dan sekitarnya ini digelar secara drive thru. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menkes mengatakan bahwa diperlukan model baru pelaksanaan vaksinasi bagi lansia agar mereka nyaman untuk segera disuntik. Menurutnya, model baru pelaksanaan yang sudah berjalan saat ini berupa sentra vaksinasi.

"Kita bikin sentra-sentra vaksinasi dan mendorong kerjasama-kerjasama dengan institusi yang bisa akses ke Lansia seperti organisasi masyarakat keagamaan," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Budi Gunadi juga mengungkapkan peluang orang muda untuk bisa disuntik vaksin COVID-19, asalkan dengan membawa dua lansia bersamanya.

"Saya akan segera mengeluarkan kebijakan, satu orang muda, relawan, boleh disuntik asal bawa dua orang tua," kata Menkes saat Peresmian Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok pada Kamis lalu.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dalam konferensi persnya di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat lalu.

"Upaya ini dilakukan agar mempercepat vaksinasi lansia, agar sasaran vaksinasi 21,5 juta lansia, dapat cepat selesai sesuai jadwal," kata Reisa. "Peraturan pendukung sedang dirumuskan oleh Bapak Menteri Kesehatan. Petunjuk teknisnya akan segera diumumkan," imbuhnya.


Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya