Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Jokowi langsung memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengungkap kasus ini hingga tuntas.
"Saya sudah memerintahkan kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual, Minggu (28/3/2021).
Advertisement
Menurut Jokowi, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang tak bisa ditolerir. Dia juga menyatakan aksi terorisme tak berkaitan dengan agama. Sebab, semua agama menolak keberadaan terorisme.
"Seluruh aparat negara tidak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini, dan saya meminta masyarakat agar tetap tenang menjalankan ibadah karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut," kata Jokowi.
Jokowi pun mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama memerangi aksi teror.
"Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nikai ketuhanan dan menjunjung nilai-nilai kebhinekaan," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gerak Gerik Mencurigakan
Sebelumnya,Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut terduga pelaku bom berboncengan menggunakan kendaraan roda dua jenis sepeda motor matic dengan plat nomor DD 5984 MD pada Minggu 28 Maret 2021 sekira pukul 10.20 WIT.
Mereka hendak masuk ke di pintu gerbang Gereja Katedral di Makassar. Namun, dihentikan oleh petugas sekuriti gereja.
"Tentunya dari dua orang tadi dicegah oleh sekuriti dan kemudian terjadi lah ledakan itu," ucap Argo.
Akibat kejadian itu, beberapa orang mengalami luka-luka. Kendaraan yang terpakir di lokasi terkena imbasnya.
"Dari inforrmasi di lapangan ada ditemukan kendaraan sudah hancur," ucap dia.
Advertisement