Kawasan Kota Tua Medan Digadang-gadang Jadi The Kitchen of Asia

Menparekraf Sandiaga Uno menyiapkan pola perjalanan untuk mendukung rencana menjadikan kawasan kota tua di Medan sebagai 'The Kitchen of Asia'.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 29 Mar 2021, 07:02 WIB
Ucok Durian. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Medan berencana membenahi kawasan kota tua setempat dengan branding The Kitchen of Asia. Kuliner khas Medan dan Asia menjadi daya tarik utama kawasan itu. 

"Kuliner ini menjadi jawaban dari semua permasalahan di Kota Medan. Kita tahu Kota Medan mungkin tidak punya potensi alam yang cukup baik, untuk itu harus kita ciptakan dan kolaborasikan dengan para stakeholder," ujar Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menemani Menparekraf Sandiaga Uno, Sabtu malam, 29 Maret 2021.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Bobby menjelaskan bahwa Kesawan akan menjadi pusat branding The Kitchen of Asia. Kesawan merupakan salah satu kawasan kota tua di Medan dengan banyak warisan cagar budaya dengan arsitektur indah yang masih berdiri.

Pembenahannya nanti akan dipadu dengan kuliner Medan yang sudah terkenal. Tidak hanya itu, Kesawan juga akan menampilkan kuliner asli Sumatera Utara, Indonesia, dan Asia agar memenuhi ekpekstasi branding yang dibangun.

"Untuk itu, di kawasan Kesawan harus betul-betul dikembangkan, bukan diubah. Kita kembalikan ke belakang, yang artinya kita kembalikan bangunan-bangunan di sini yang memiliki cerita masing-masing sehingga menambah cita rasa sendiri," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Menparekraf. Ia menyebut wisata kuliner di Medan perlu dilengkapi dengan narasi yang baik agar menarik minat wisatawan untuk datang.

"Magnet kota Medan adalah pengalaman kuliner, dan kita perlu lengkapi dengan cerita-cerita sejarah atau story telling yang baik," ujar Sandiaga Uno.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Susun Pola Perjalanan

Soto Kesawan. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Selain itu, ia juga mengingatkan agar ada penerapan teknologi dan keberagaman produk-produk ekonomi kreatif. Tak lupa, ia juga meminta agar protokol kesehatan selalu diterapkan dengan ketat dan disiplin, terutama di masa pandemi Covid-19.

Merespons rencana Pemkot Medan, Menparekraf bakal menyiapkan pola perjalanan wisatawan dari destinasi super prioritas Danau Toba agar bisa singgah di Kota Medan. Dengan berbagai infrastruktur yang tengah dikebut, wisatawan nantinya akan didorong pula mengunjungi Medan.

"Kita sedang buat travel pattern bagaimana wisatawan ke Destinasi Super Prioritas Danau Toba bisa singgah di kota Medan lantaran magnet sejarah dan wisata kuliner," kata Sandiaga.

Story telling, menurut Sandi, akan menambah nilai juga daya tarik yang akan memberikan pengalaman lebih berkualitas bagi wisatawan. Ia mencontohkan cerita tentang rumah milik saudagar kenamaan Tjong A Fie.

"Seperti di Tjong A Fie ini, bagaimana ada seseorang pemimpin dan saudagar kaya keturunan etnis Tionghoa yang 100 tahun lalu meninggal namun memberi kenangan. Tempat ini memiliki makna dan sejarah besar karena peran beliau dalam menjaga kerukunan etnis dan umat beragama di Medan," ujarnya.


Diplomasi Indonesia via Jalur Kuliner

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya