Doa Malam Nisfu Sya'ban dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Sang Pemimpin Para Wali itu menyebut, “malam nisfu Sya’ban adalah malam yang diberkati Allah SWT.”

oleh Erik diperbarui 28 Mar 2021, 22:30 WIB
Suasana Masjid Jama di ibu kota India dan kota tua yang biasanya dipenuhi ribuan umat Muslim selama bulan suci Ramadan di New Delhi, India (25/4/2020). (AP Photo/Manish Swarup)

Liputan6.com, Jakarta Doa yang utama dipanjatkan adalah doa khususnya yang diajarkan dari Allah SWT, dari Rasulullah SAW, dari para ulama dan guru-guru kita. Namun, sejatinya semua doa yang dipanjatkan, selama berisi kebaikan, maka hasilnya tetap baik.

Doa baik dapat dipanjatkan di hari baik. Seperti pada malam Nisfu Sya’ban, yaitu pada tanggal 15 bulan kedelapan penanggalan Hijriyah. Bulan ini disebut bulan Sya’ban.

Bulan mulia ini dipertegas dengan pernyataan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, seorang alim yang berjuluk Sultahnul Aulia, atau pemimpin para wali. Mengutip NU Online, dia menyebut, “malam nisfu Sya’ban adalah malam yang diberkati Allah SWT.”

Malam Nisfu Sya’ban sendiri mempunyai beberapa arti. Ada yang mengartikan sebagai malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.

Pada pertengahan bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk tetap terjadi sepanjang malam untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Selain itu, juga dianjurkan untuk memanjatkan doa sepanjang malam Nisfu Sya’ban. Lalu membaca dua kalimat syahadat.

Dua kalimat syahadat tersebut yaitu, “La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah.” Dua kalimat syahadat ini dapat dibaca kapan saja dan di mana saja, terutama pada malam puncak Nisfu Sya’ban.

Berikut Doa Khusus malam Nisfu Sya'ban yang dipanjatkan Sultanul Aulia, Syekh Abdul Qadir Al Jailani yang menguto dari doa yang pernah dipanjatkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini


Bacaan Doa Malam Nisfu Sya'ban

Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/David

 اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً

وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى،

وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Cara Bacanya

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, Mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’mati, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimni bihim min kulli sû-in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin

Wa lâ taj‘al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardla ‘annî, fainna maghfirataka lidh dhâlimin, wa anâ minadh dhâlimîna, allâhumma ighfir lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî mâ lâ yanfa’uka, fainnaka al-wâsi’atu rahmatuhu, al-badî‘atu hikmatuhu, fa a‘thini as-sa‘ata wad da‘ata, wal-amna wash-shihhata wasy-syukra wal-mu‘âfata wattaqwa

Wa afrighiash-shabra wash-shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj‘al ma‘ahu al-‘usra, wa a‘imma bi dzâlika ahlî wa waladî wa ikhwanî fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.

 


Artinya

Ilustrasi masjid, Iduladha. (Sumber: Pixabay)

Ya Allah limpahkan rahmat ta’dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan.

Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridailah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zalim dan aku termasuk dari mereka,

Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan.

Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan,

Liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukminin dan mukminat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya