Liputan6.com, Jakarta - Facebook membekukan akun Presiden Venezuela, Nicolas Maduro karena menyebarkan hoaks dan informasi salah soal covid-19. Facebook menjelaskan pembekuan akun dilakukan karena Maduro terus melanggar kebijakan Facebook terkait disinformasi covid-19.
Terakhir Maduro mengklaim dalam sebuah video bahwa ada obat herbal yang bisa menyembuhkan covid-19 pada Januari lalu. Video itu dianggap Facebook merupakan informasi salah tentang covid-19 dan berpotensi membahayakan orang.
Advertisement
Obat yang diklaim Maduro bernama Carvativir itu memang sejauh ini belum terbukti menyembuhkan covid-19. Obat ini berbahan Thyme yang merupakan salah satu tanamanan famili mint.
"Kami mengikuti petunjuk dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang mengatakan saat ini tidak ada obat untuk menyembuhkan virus tersebut. Selain menurunkan videonya kami juga membekukan akun Maduro hingga 30 hari ke depan dan dia hanya bisa membaca dari akunnya," bunyi pernyataan Facebook seperti dilansir The Hill.
Meski demikian Facebook hanya memberikan hukuman pada akun Maduro di platform media sosial itu saja. Akun Maduro di Instagram tetap bisa berjalan seperti biasa.
#IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement