Terduga Teroris Pria Gereja Katedral Makassar Sempat Tinggalkan Surat, Apa Isinya?

Listyo menyampaikan dua terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dipastikan adalah pasangan suami-istri berinisal L dan YSF.

oleh Ady AnugrahadiFauzan diperbarui 29 Mar 2021, 17:48 WIB
Seorang polisi mengatur lalu lintas setelah ledakan di luar sebuah gereja di Makassar (28/3/2021). Pernyataan itu disampaikan setelah Tim Labfor melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kepolisian menemukan jasad tepat di samping sepeda motor yang terjatuh. (AFP/Daeng Mansur)

Liputan6.com, Jakarta Seorang terduga teroris yang meledakkan diri di Gereja Katedral Makassar meninggalkan sepucuk surat yang ditujukkan kepada orangtua. 

Hal itu disampaikan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo di Polda Sulsel, Senin (29/3/2021). Listyo menerangkan, secara garis besar isi surat memberitahukan niat melakukan aksi terorisme.

"Yang perlu kita informasikan bahwa saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," ujar dia.

Sebelumnya, Listyo menyampaikan dua terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dipastikan adalah pasangan suami-istri berinisal L dan YSF. 

Listyo mengatakan, mendapatkan identitas terduga pelaku laki-laki dengan metode pencocokan DNA. Puslabfor membandingkan DNA terduga dengan DNA keluarga. Sedangkan, identitas pelaku perempuan terindentifikasi dengan metode sidik jari oleh tim Inafis.

"Identik bahwa pelaku yang laki-laki betul bernama saudara L. Dan ini sudah kita cocokkan dengan keluarganya, sedangkan yang perempuan adalah saudara YSF. Yang perempuan ini adalah istri saudara L dan sudah sudah kita identifikasi, identik dengan sidik jari yang kita dapatkan," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Telah Menikah Sejak 6 Bulan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Dok Humas Polri)

 

Listyo menerangkan, L dan YSF resmi menjadi pasangan suami-istri sejak enam bulan lalu. Mereka dinikahkan oleh Rizaldi yang merupakan kelompok JAD. Listyo menyebut, Rizaldi telah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror pada Januari lalu.

"Rizaldi adalah kelompok JAD yang terkait dengan peristiwa di Gereja Katedral Jolo di Filipina pada 2018," ujar dia.

Bom bunuh diri terjadi di Jalan Kartini, Kota Makassar. Bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). 

Berdasarkan keterangan awal disebut pelaku berjumlah dua menggunakan sepeda motor secara berbocengan.

Keduanya hendak masuk ke dalam gereja namun dihalau oleh petugas keamanan. Bom pun meledak hingga melukai belasan orang dan merusak beberapa fasilitas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya