Liputan6.com, Mexico City - Jumlah kematian akibat COVID-19 di Meksiko melesat hingga 60 persen setelah ada revisi data. Kini, ada 321 ribu kasus kematian terkait COVID-19 di Meksiko.
Meksiko kini berada di urutan tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat dalam jumlah kematian terkait COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Dilaporkan BBC, Senin (29/3/2021), Kementerian Kesehatan Meksiko merilis data terbaru bahwa di akhir pekan keenam 2021, ada 294.287 kematian terkait COVID-19.
Angka itu naik dari sebelumnya yang berjumlah 182.301 kematian.
Meksiko menyalip Brasil yang memiliki 310 ribu kematian. AS masih di posisi teratas dengan 549 ribu kematian terkait COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pakar Sudah Beri Peringatan
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador telah menghadapi kritikan karena caranya menangani krisis COVID-19. Partai oposisi menuduhnya meremehkan dampak pandemi, serta menyebut ia bertanggung jawab karena tertundanya program vaksinasi.
Pakar kesehatan juga telah lama memperingatkan bahwa jumlah kematian di Meksiko sebetulnya lebih tinggi.
Ada pula dugaan bahwa kurangnya kasur untuk perawatan intensif di beberapa wilayah telah membuat banyak orang meninggal di rumah.
Angka kematian yang direvisi ini juga muncul setelah adanya review terkait ekses kematian dan sertifikasi kematian.
Advertisement
Jelang Paskah
Hugo Lopez-Gatell yang memimpin respons terhadap pandemi di Meksiko, mengingatkan bahwa ada risiko gelombang baru infeksi jelang liburan Paskah.
Sejauh ini, program vaksinasi Meksiko telah menyuntikan dosis kepada 6,1 juta orang.
AS baru-baru ini berkata akan menyumbangkan empat juta dosis vaksin AstraZeneca ke Meksiko dan Kanada. AS belum menyetujui AstraZeneca, tetapi Meksiko dan Kanada sudah.
Gedung Putih berkata AS akan mendonasikan 2,5 juta dosis ke Meksiko dan 1,5 juta ke Kanada.
Infografis Vaksin COVID-19:
Advertisement