Liputan6.com, Jakarta - Akses keluar dan masuk di Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, diperketat. Langkah ini diambil menyusul munculnya klaster takziah dari 44 orang positif berdasarkan peneriksaan swab antigen. Camat Ngaglik Subagyo mengatakan, untuk Dusun Blekik tidak diberlakukan lockdown. "Bukan lockdown tapi pengetatan kegiatan masyarakat," ujar Subagyo saat dihubungi wartawan, Senin (29/3/2021).
Klaster Covid-19 meledak lagi. Kali ini 44 warga di Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab antigen. Meledaknya klaster Covid-19 di Sleman ini bermula saat warga menggelar takziah menjelang Ramadan. Dari kasus di Blekik ini ada warga di dusun lainya yang juga hasilnya positif. Namun, jumlah orang yang positif tidak banyak.
Advertisement
Aparat desa setempat telah mendirikan posko di akses keluar dan masuk Dusun Blekik. Akses keluar masuk dijaga ketat oleh warga dibantu satgas Covid-19 tingkat RT dan RW. Selain itu dapur umum juga telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga selama menjalani karantina mandiri di rumah.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Tokoh Agama Cabul
Bukannya memberikan suri tauladan yang baik, seorang tokoh agama di Blitar berinisial M (60), malah tepergok memperkosa anak di bawah umur. Yang membuat miris, perlakuan bejat itu dilakukan di tempat ibadah yang ada di rumahnya. Tempat itu sengaja dipilih lantaran sepi dan dianggap aman untuk berlaku cabul.
Yang tambah menyakitkan, pelaku M telah melakukan perbuatan bejat itu sejak 2017, dan 6 orang anak telah jadi korbannya. Jumlah itu kemungkinan bisa bertambah seiring pemeriksaan.
Modus yang dilakukan M adalah membujuk anak-anak yang membeli jajan di warung miliknya. Pelaku mengancam tidak akan memberikan kembalian jika sang anak tidak mau menurutinya.
Advertisement
Mobil Tertabrak Kereta Api di Malang
Kecelakaan maut yang menelan korban jiwa terjadi lagi. Kali ini terjadi di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu yang ada di Jalan Bangsa, RT 2/RW 1, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Senin (29/3/2021) sekitar pukul 11.30 WIB. Sebuah mobil mini bus hancur tertabrak kereta api yang melintas.
Peristiwa kecelakaan itu bermula saat mobil tersebut melaju dari utara di Jalan Bangsa yang terdapat perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu. Sesampainya di perlintasan itu, mobil silver tersebut tertabrak Kereta Api Penataran yang datang bersamaan dari arah timur. Kereta itu melaju dari arah Stasiun Kepanjen, Kabupaten Malang, menuju Blitar. Mobil terseret hingga 15 meter dari lokasi tabrakan. Akibat kecelakaan tersebut, satu anak dinyatakan meninggal dunia.