BNI Bagi Dividen 25 Persen dari Laba Bersih 2020

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyetujui pembagian dividen Rp 820,1 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Mar 2021, 18:26 WIB
(Foto: RUPST BNI/Dok BNI)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI pada Senin, (29/3/2021) menyetujui pembagian dividen sebesar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2020 sekitar Rp 820,1 miliar.

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen, BNI akan menyetorkan dividen sebanyak  Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara.

Adapun dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing.

Direksi Perseroan dengan hak substitusi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2020 sesuai dengan ketentuan. Sedangkan, sebanyak 75 persen dari laba bersih tahun lalu atau senilai Rp 2,46 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilarr mengatakan,  manajemen perseroan telah mengambil sejumlah langkah, strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan kinerja di tengah kondisi yang cukup sulit ini.

Komisaris secara konsisten turut pula mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank tahun 2020, antara lain melalui evaluasi terhadap Rencana Bisnis Bank serta kinerja keuangan tahun 2020.

"Para pemegang saham mendukung sepenuhnya berbagai kebijakan strategis yang diambil pada 2021 dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis yang cepat,” ujar Royke.

Ia menuturkan, adapun kebijakan-kebijakan strategis itu adalah Pertama, meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko. Kedua, meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Ketiga, meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan.

Keempat, meningkatkan CASA dan FBI melalui peningkatan transaksi. Kelima, optimalisasi jaringan dan bisnis internasional dengan memperkuat kerjasama partnership. Keenam, optimalisasi kontribusi Perusahaan Anak. Kemudian Ketujuh, optimalisasi HC dalam mendukung bisnis bank.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini


Erwin Rijanto Jadi Komisaris BNI

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)

Dalam RUPS Tahunan ini, pemegang saham juga memutuskan untuk mengangkat Erwin Rijanto Slamet yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia menjadi Komisaris Independen menggantikan Joni Swastanto yang telah berakhir masa jabatannya. 

Dengan keputusan RUPS Tahunan ini, Susunan Komisaris Perseroan menjadi:

- Komisaris Utama/ Komisaris Independen Agus DW Martowardojo, 

- Wakil Komisaris Utama/ Komisaris Independen Pradjoto,

- Komisaris Independen Sigit Widyawan, 

- Komisaris Independen Septian Hario Seto, 

- Komisaris Independen Asmawi Syam, 

- Komisaris Independen Iman Sugema,

- Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,

- Komisaris Askolani, 

- Komisaris Ratih Nurdiati, dan 

- Komisaris Susyanto.

 

Adapun susunan Direksi Perseroan menjadi:

- Direktur Utama Royke Tumilaar, 

- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati, 

- Direktur Keuangan Novita Widya Anggraini, 

- Direktur Manajemen Risiko David Pirzada, 

- Direktur Treasury & International Henry Panjaitan, 

- Direktur Bisnis Konsumer Corina Leyla Karnalies, 

- Direktur Bisnis UMKM Muhammad Iqbal, 

- Direktur IT dan Operasi YB Hariantono, 

- Direktur Human Capital dan Kepatuhan Bob Tyasika Ananta, 

- Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto, 

- Direktur Corporate Banking Silvano W. Rumantir, dan

- Direktur Layanan dan Jaringan Ronny Venir. 

"Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI dapat menjadi Lembaga Keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan," ujar Royke.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya