6 Fakta Unik tentang Indramayu, Kabupaten Tempat Kilang Balongan Pertamina Berada

Tak hanya memiliki Kilang Balongan, Indramayu juga memiliki berbagai julukan, salah satunya Kota Mangga. Ada yang pernah coba?

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mar 2021, 09:03 WIB
Petugas PT. Pertamina (Persero) memantau Refinery Unit (RU) atau kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Indramayu merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Di kabupaten inilah Kilang Balongan milik Pertamina berada. Kilang tersebut mengalami kebakaran hebat pada Senin subuh, 29 Maret 2021, hingga menyebabkan puluhan korban terluka, baik luka ringan maupun luka berat, serta ratusan warga dievakuasi.

Indramayu termasuk salah satu daerah yang berada di jalur Pantura. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang di selatan, serta Kabupaten Subang di bagian barat. 

Nama Indramayu berasal dari nama salah satu pedukuhan. Pedukuhan tersebut awalnya dinamai "Darma Ayu" oleh Raden Bagus Aria Wiralodra, pendiri sekaligus bupati pertama Indramayu. Ia mengambilnya dari nama seorang wanita, Nyi Endang Darma, yang dikagumi karena kecantikan dan kesaktiannya. Tetapi, Indramayu juga bisa diartikan "Kewajiaban Yang Utama" atau "Tugas Suci".

Apa lagi hal menarik lainnya dari Kabupaten Indramayu? Berikut enam fakta di antaranya seperti dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Punya Bahasa Lokal

Meskipun terletak di Provinsi Jawa Barat, sebagian besar warga Indramayu di wilayah utara menggunakan bahasa Dermayon. Dialeknya mirip dengan bahasa Cirebon yang dipergunakan di wilayah pusat Keraton Cirebon.

Sementara, sebagian masyarakat Indramayu yang tinggal di bagian selatan dan barat daya tetap menggunakan bahasa Sunda. Pasalnya, bagian selatan Indramayu pernah menjadi wilayah Kerajaan Galuh dan Sumedang Larang, sehingga masyarakatnya mampu berbahasa Sunda tetapi dengan dialek Indramayu yang disebut Sunda Parean.

2. Produsen Padi Terbesar di Indonesia

Indramayu terkenal akan produksi padinya yang melimpah. Bahkan pada perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020, Indramayu menerima penghargaan dari Menteri Pertanian sebagai Kabupaten dengan Produksi Beras Tertinggi di Indonesia.

Luas wilayah persawahan mencapai 54,35 persen dari total luas wilayah kabupaten tersebut. Pada 2019 lalu, Indramayu mampu memproduksi padi sebanyak 1.376.429 ton gabah kering giling (GKG), dengan produksi beras sebanyak 789.657 ton.

3. Dilindungi oleh Bukit Pasir

Indramayu terletak di bawah permukaan laut, yang berarti wilayah ini berisiko kebanjiran saat terjadi pasang atau dalam kondisi badai. Namun, Indramayu diberkahi penghalang alami yang berupa bukit pasir untuk melindunginya dari risiko itu. Bukit pasir itu dapat menyerap air dengan baik sehingga di Indramayu tidak akan kebanjiran pada saat air pasang atau badai sekalipun.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


4. Terkenal sebagai Kota Mangga

Tugu Bundaran Mangga, salah satu ikon Kabupaten Indramayu. (Dok. Instagram @cirebon_explore/ https://instagram.com/cirebon_explore?igshid=1vsiwxobnqcjy/ Dinda Rizky)

Buah mangga dalam Bahasa Indramayu disebut Pelem. Buah ini tumbuh subur dan banyak ditanam oleh masyarakat Indramayu, baik di kebun, pekarangan rumah, hingga bantaran sungai. Maka, julukan Kota Mangga tersemat pada Indramayu.

Jenis mangga Indramayu adalah mangga cengkir. Karakteristik mangga ini adalah memiliki rasa daging buah yang manis pada waktu masak, dan tidak masam ketika belum masak. Kebun-kebun mangga di kabupaten Indramayu pada umumya menanam tanaman mangga dari bibit mangga hasil okulasi atau hasil perbanyakan vegetatif lainnya, bukan dari biji.

 

5. Tradisi Mapag Dewi Sri

Tradisi Mapag Dewi Sri merupakan wujud rasa syukur warga Indramayu atas hasil panen yang diterima. Kegiatan ini wajib diadakan setiap tahun. Mereka percaya melewatkan tradisi ini, keburukan akan menimpa mereka. Pasalnya, konon, pada 1970-an, kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen sedikit. Pada waktu yang sama, banyak warga setempat yang jatuh sakit. Sejak itu, sekecil apapun hasil panen pesta rakyat Mapag Dewi Sri harus tetap dilaksanakan.

Bagi masyarakat pesisir pantura Indramayu, Mapag Sri adalah ritual yang terhubung dengan mitos Dewi Sri atau Nyi Pohaci Sanghyang Sri yang dianggap sebagai Dewi Padi. Dewi Sri atau Nyi Pohaci Sanghyang dianggap sebagai dewi pemberi kehidupan dan menuntun orang pada berbagai tata cara menghormati arti kehidupan.

6. Orog-orog khas Indramayu

Orog-orog ini lebih tepat jika disebut sebagai kudapan. Kuliner yang satu ini terbuat dari tepung beras yang diberi gula merah, serta parutan kelapa. Pada zaman dahulu kuliner ini disajikan pada acara tahlilan, tepatnya pada hari ketujuh. Namun kini, orog-orog  dijajakan secara bebas dan bahkan menjadi oleh-oleh khas Indramayu, selain buah mangga. (Dinda Rizky Amalia Siregar)


Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021

Infografis Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya