Menderita Hipospadia, Serda Aprilio Manganang Mengaku Kerap Dibully Sejak Kecil

Serda Aprilio Perkasa Manganang mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa menyelamatkan hidupnya dari dampak buruk yang diterimanya akibat hipospadia.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 30 Mar 2021, 05:22 WIB
Ekspresi Aprilia Manganang setelah namanya berubah menjadi Aprilio Perkasa Manganang di Mabes AD, Jakarta, Jumat (19/3/2021). PN Tondano resmi mengabulkan permohonan pengubahan nama Aprilia Manganang menjadi Aprilio Perkasa Manganang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Serda Aprilio Perkasa Manganang mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa menyelamatkan hidupnya dari dampak buruk yang diterimanya akibat hipospadia.

"Terima kasih Tuhan telah mempertemukan lanang (panggilan barunya) sama ibu bapak (Jenderal TNI Andika Perkasa dan istri Hetty Andika Perkasa). Tanpa mereka saya tidak tahu jadi apa, Lanang pasti hancur," kata dia dalam siaran TNI AD diterima di Jakarta, Senin (29/3/2021).

Saat masih menderita hipospadia Aprilio Manganang merasa dia bukan seperti dirinya sendiri. Tekanan begitu banyak diterimanya, tidak hanya persoalan hipospadia saja, tetapi juga mental dan tindakan sosial yang diterimanya. Manganang mengaku sering mendapatkan perundungan akibat kondisinya itu sejak kecilnya. Hal itu membuat dia menjauh dari interaksi sosial.

Kepala Departemen Bedah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Kolonel CKM dr Guntoro mengatakan persoalan Aprilio Manganang semakin berat ketika dia tidak tahu apa kelainan yang diderita dan terus menerima perundungan atau pertanyaan soal gendernya.

"Dia mungkin menyadari bahwa dirinya berbeda (dari individu normal lainnya), tapi itu penyakit apa, apakah semua orang sama seperti kondisinya, nah itu dia kurang informasi soal itu (dan tidak ada tempat bertanya)," kata Guntoro seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Temukan Jati Diri

Namun ketika tim medis memeriksa dan menjelaskan kondisi yang sebenarnya, Manganang merasa menemukan dirinya yang sebenarnya.

"Sampai tim dokter memberi tahu menderita kelainan dimana ini sebenarnya kelainan pada laki-laki. Dan dia seolah, pantas saya rasanya tidak cocok kalau perempuan, dia senang sekali, mungkin dia sudah menduga-duga tapi tidak tahu tempat bertanya," kata Kolonel Guntoro menjelaskan ekspresi Manganang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya