4 Kiat Membangun Bisnis dari Josh Tetrick, CEO Eat Just

Eat Just dikabarkan telah mengumpulkan putaran penggalangan dana senilai US$ 200 juta yang dipimpin oleh Qatar Investment Authority (QIA). Tetapi, perlu diingat bahwa itu bukan perjalanan yang mudah, Josh Tetrick memiliki empat nasihat untuk dibagikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2021, 06:00 WIB
Pendiri sekaligus CEO Eat Just, start-up pangan asal California, Josh Tetrick. Foto: JOSH EDELSON/AFP

Liputan6.com, Jakarta Pada akhir 2020, Josh Tetrick menjadi yang pertama di dunia dengan perusahaan teknologi pangannya, Eat Just. Perusahaan yang menginisiasi pembuatan dan penjualan daging ayam hasil rekayasa laboratorium.

Bukan dari ayam sungguhan yang masih hidup, daging buatan Eat Just berasal dari sel daging ayam yang kemudian diberi nutrisi untuk dapat berkembang.

Persetujuan penting dari regulator Singapura pada Desember lalu lantas menandai lompatan besar bagi perusahaan bernilai miliaran dolar tersebut yang kini inovasinya sedang naik daun dan dilirik banyak investor.

Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (8/4/2021), baru-baru ini Eat Just dikabarkan telah mengumpulkan dana senilai USD 200 juta yang dipimpin oleh Qatar Investment Authority (QIA), dana kekayaan kedaulatan Negara Qatar. 

Kini, varian produk terbitannya yang tidak kalah populer adalah JUST Egg, Eat Just mengatakan sampai saat ini telah menjual 100 juta telur ayam nabati.

Tetapi, perlu diingat bahwa itu bukan perjalanan yang mudah, Josh Tetrick memiliki empat nasihat untuk dibagikan dengan calon entrepreneur lainnya terkait hal ini.

1. Jujur

Pertama, penting untuk jujur pada diri sendiri tentang apakah Anda berkomitmen atau tidak pada kehidupan kewirausahaan.

Menurut Tetrick, menjadi entrepreneur tidak cocok bagi mereka yang ingin memiliki kehidupan yang damai karena menjalankan bisnis seringkali memakan banyak tenaga.

"Jika Anda ingin memiliki kehidupan yang damai, jangan lakukan ini," kata Tetrick.

"Jujurlah dengan diri Anda sendiri jika Anda benar-benar ingin melakukannya dan tidak masalah jika (pilihan) ini bukan untuk Anda,” tambahnya.

2. Bangun ketahanan

Selanjutnya, temukan teknik untuk membangun ketahanan sehingga Anda tidak terhalang ketika dihadapkan pada tantangan di sepanjang jalan.

Seperti karyawan yang tidak berkomitmen, investor yang tidak mendukung, dan peluncuran produk yang tertunda.

"Hal-hal buruk akan terjadi pada Anda," ujar Tetrick.

"Cara menghadapinya bukan dengan berkubang dalam kesedihan, tetapi menghadapinya secara langsung. Itu adalah otot yang keras untuk dibangun karena sangat mudah untuk dihilangkan oleh hal negatif yang terjadi dan membiarkannya memengaruhi Anda keesokan harinya. Jadi, Anda harus mencari cara untuk membangun ketahanan itu," lanjutnya.


3. Bangun tata kelola yang jelas

Ilustrasi Tim Kerja Credit: pexels.com/fauxels

Ketiga, buat sistem tata kelola yang jelas untuk menentukan siapa di dalam perusahaan yang membuat keputusan dan kapan, sebuah nasihat yang dikatakan Tetrick dia harap dia terima lebih awal.

Pada 2017, seluruh dewan direksi Eat Just diganti menyusul ketidaksepakatan dengan CEO atas tata kelola.

"Tidak ada cara yang tepat untuk mengatur tata kelola perusahaan, tetapi itu harus menjadi cara yang mencerminkan jenis perusahaan yang Anda coba bangun," sebut pengusaha yang berusia 41 tahun itu.

 4. Pecahkan masalah nyata

Terakhir, kata Tetrick, pastikan Anda menangani masalah yang sebenarnya. "Kita memiliki terlalu banyak masalah mendesak yang dapat Anda lihat dari pintu depan Anda, di laut terdekat, udara yang Anda hirup, makanan yang ada di piring Anda, untuk memulai perusahaan yang tidak berfokus pada penyelesaian masalah nyata," jelasnya.

“Sangat mudah untuk meyakinkan diri kita sendiri bahwa ada sesuatu yang sebenarnya bukan masalah,” lanjutnya. "Fokuskan energi Anda untuk memecahkan masalah nyata dan itu akan membuat rasa sakit yang Anda hadapi sedikit lebih mudah untuk ditanggung,” tutup Tetrick.

 

Reporter: Priscilla Dewi Kirana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya