Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada kuartal I 2021. Melalui agenda tersebut, beberapa emiten mengumumkan pembagian dividen hingga pergantian manajemen.
Terbaru ada tiga emiten yang gelar RUPST pada Senin, 29 Maret 2021. Yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang menetapkan pembagian dividen sebesar 40 persen dari laba bersih 2020. Perseroan mencetak laba Rp 2,79 triliun pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,39 triliun. Dengan begitu, nilai dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 1,12 triliun atau Rp 188,3 per lembar saham.
Kemudian, RUPST PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui pembagian dividen sebesar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2020 sekitar Rp 820,1 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen, BNI akan menyetorkan dividen sebanyak Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara.
Adapun dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing.
Selain itu, RUPST BBNI juga memutuskan untuk mengangkat Erwin Rijanto Slamet yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia, menjadi Komisaris Independen menggantikan Joni Swastanto yang telah berakhir masa jabatannya.
Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA akan membagikan dividen tunai 2020 sebesar Rp 530 per saham atau 48 persen dari total laba bersih tahun buku 2020 sebesar Rp 27,1 triliun.
Dividen tunai yang dibagikan tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 98 per saham yang telah dibagikan pada 22 Desember 2020. Jadi dividen final atau sisa dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 432 per saham.
RUPST juga menyetujui penegasan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sebelumnya menjabat serta mengangkat kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA dengan masa jabatan setelah ditutupnya RUPST sampai dengan ditutupnya RUPST yang diselenggarakan pada 2026.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Emiten Lainnya
Sebelumnya, ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang telah mengumumkan pembagian dividen.
BBRI mengumumkan akan membagikan dividen tunai tahun buku 2020 kepada pemegang saham senilai Rp 12,12 triliun pada RUPST Kamis, 25 Maret 2021.
Dividen tersebut 65 persen dari laba bersih konsolidasi kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2020 sebesar Rp 18,65 triliun.
Adapun dividen tersebut setara Rp 98,90 per lembar saham atau tepatnya Rp 98,905659443 per lembar saham. Demikian mengutip dari keterangan perseroan yang dipublikasikan pada Senin, 29 Maret 2021.
Kemudian BMRI mengumumkan akan membagikan dividen 60 persen dari laba bersih 2020, atau sekitar Rp 10,27 triliun sebagai dviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
Dividen itu sekitar Rp 220 per lembar saham. Dengan memperhitungkan komposisi saham merah putih yang sebesar 60 persen, Bank Mandiri akan menyetorkan dividen sekitar Rp 6,16 triliun ke kas negara. Sedangkan sebanyak 40 persen dari laba bersih 2020 akan menjadi laba ditahan.
Dalam RUPST BMRI, pemegang saham juga memutuskan untuk mengangkat menjadi Timothy Utama menggantikan Rico Usthavia Frans yang telah habis masa jabatannya. Sebelumnya, Timothy Utama merupakan Managing Director, Head of Operations and Technology Citibank.
Pada jajaran komisaris, RUPST juga menyepakati penunjukkan Muhammad Yusuf Ateh sebagai Komisaris menggantikan Ardan Adiperdana.
Pada Februari lalu, MEGA menyampaikan rencana pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2020 dengan nilai mencapai Rp 2,1 triliun. Sesuai dengan hasil RUPST, setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen Rp 301,35 untuk satu saham yang dimiliki.
Besaran dividen yang dibagikan lebih dari 60 persen dari laba bersih yang didapatkan MEGA pada 2020, yakni sebesar Rp 3,01 triliun. Angka laba bersih tersebut menjadi nilai terbesar. Tercatat tahun lalu, perseroan perbankan ini hanya membagikan dividen sebesar Rp 1 triliun.
Advertisement