Liputan6.com, Jakarta - Sidang kasus kerumunan dengan terdakwa Rizieq Shihab masih bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Sidang mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) ini ternyata juga diwarnai dengan kabar hoaks.
Satu di antaranya kabar seorang jaksa menerima suap Rp 1,5 miliar terkait kasus Rizieq Shihab beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat sebuah video yang diunggah channel YouTube Ihsan petrick pada 21 Maret 2021.
Advertisement
Dalam video berdurasi 48 detik itu memperlihatkan seorang pria yang tengah diamankan petugas. Selain itu terdapat juga gambar wawancara seorang pejabat kejaksaan sedang diwawancarai. Jaksa itu menyebut bahwa ada satu jaksa yang ditangkap.
Video tersebut juga berisi narasi sebagai berikut:
"Terbongkar pengakuan seorang jaksa yang mengaku menerima suap kasus sidang habib rizieq shihab. Innalilah, semakin hancur wajah hukum Indonesia".
"Semakin kacau Indonesia ku," tulis channel YouTube Ihsan petrick.
Video yang disebarkan channel YouTube Ihsan petrick telah 54 kali ditonton dan mendapat 1 komentar warganet.
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim seorang jaksa menerima suap Rp 1,5 miliar terkait kasus Rizieq Shihab ternyata tidak benar. Faktanya, video yang disebarkan channel Youtube Ihsan petrick tak terkait kasus Rizieq Shihab.
Selain kabar seorang jaksa menerima suap Rp 1,5 miliar terkait kasus Rizieq Shihab, terdapat hoaks lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Video Aparat Jatuh Sakit Usai Menyeret Rizieq Shihab Saat Sidang
Video yang diklaim seorang aparat jatuh sakit usai menyeret Rizieq Shihab saat sidang beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan channel YouTube PEJUANG HIDAYAH pada 22 Maret 2021 dengan judul "Jatuh Sakit Aparat Yang Menyeret H.R.S Allah Bayar Kontan".
Video berdurasi 2 menit 7 detik itu menampilkan rekaman Rizieq Shihab yang tengah menjalani sidang online di tahanan Bareskrim Polri. Seorang petugas atau aparat tampak menggiring Rizieq ke kursi terdakwa.
Si petugas atau aparat itu tampak memegang tangan Rizieq. Video tersebut juga berisi wawancara seorang pria berkaus biru yang diklaim sebagai aparat yang menyeret Rizieq Shihab. Ia tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit. Pria tersebut mengaku lemas dan tidak bisa berjalan normal.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan seorang aparat jatuh sakit karena menyeret Rizieq Shihab saat sidang.
"Di bayar kontan aparat yang menyeret habib riziq sihab dengan memplintir tangannya terlentang seketika langsung jatuh sakit setelah beliau keluar dari di ruangan sidang
Sumber : https://youtu.be/eyQewd2gIHA
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow dan subscribe anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.
insyaaAllah hasil yang kami dapat dari youtube ini sebagian kami hibahkan untuk pembangunan masjid di daerah kami
➡ Terkadang beberapa footage di channel ini bukan milik kami, hak cipta sepenuhnya dipegang oleh masing-masing pemilik footage. Kami berusaha membuat video berdasarkan aturan penggunaan wajar (Section 107 Copyright Act 1976) yang bertujuan untuk pemberitaan, pembelajaran dan komentar
➡ Some of the footages used in this channel do not belong to us, the copyright belong to respective footage owner mentioned. We attempt to produce videos according to Fair Use regulation (Section 107 Copyright Act 1976) for news, education, and commentary purposes," tulis channel YouTube PEJUANG HIDAYAH.
Video yang disebarkan channel YouTube PEJUANG HIDAYAH telah 125 kali dibagikan dan mendapat 2 komentar warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim seorang aparat jatuh sakit karena menyeret Rizieq Shihab saat sidang ternyata tidak benar.
Faktanya, pria yang ada dalam video bukan petugas atau aparat yang mengawal persidangan Rizieq Shihab. Pria tersebut merupakan anggota KPPS Medan Timur yang kelelahan akibat rekapitulasi suara Pemilu 2019.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.