Kanada Setop Sementara Penggunaan Vaksin AstraZeneca Bagi Warga di Bawah 55 Tahun

Komite Keamanan Kanada masih memperbolehkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca bagi orang-orang berusia 55 tahun ke atas

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Mar 2021, 13:37 WIB
Seorang perempuan melewati sebuah toko yang ditempeli pemberitahuan tentang kewajiban memakai masker di Toronto, Kanada, 10 November 2020. Hingga Selasa sore waktu setempat, Kanada telah melaporkan total 272.512 kasus COVID-19 dan 10.629 kematian, menurut jaringan televisi CTV. (Xinhua/Zou Zheng)

Liputan6.com, Ottawa - Penundaan sementara vaksin COVID-19 AstraZeneca/Oxford kembali terjadi. Kali ini negara yang melakukannya adalah Kanada, yang menunda pemakaian vaksin bagi orang di bawah 55 tahun terkait kekhawatiran pembekuan darah langka.

Penghentian sementara vaksin AstraZeneca yang diumumkan pada Senin waktu setempat itu, direkomendasikan oleh National Advisory Committe on Immunization (NACI) karena alasan keamanan.

"Ada ketidakpastian yang substansial tentang manfaat vaksin COVID-19 AstraZeneca untuk orang dewasa di bawah 55 tahun mengingat potensi risikonya," kata Shellye Deeks, Wakil Ketua NACI seperti dikutip dari The Guardian pada Senin (30/3/2021).

Menurut Deeks, data baru di Eropa menunjukkan risiko pembekuan darah saat ini berpotensi mencapai 1 per 100 ribu, jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yaitu 1 per 1 juta.

Joss Reimer dari Satuan Tugas Implementasi Vaksin Manitoba mengatakan bahwa meski tidak ada peningkatan risiko pembekuan darah secara keseluruhan di Eropa, namun efek samping yang jarang terjadi tetapi serius, dilaporkan terutama pada wanita muda di Eropa.

Reimer mengatakan, jenis penggumpalan darah langka itu biasa terjadi antara empat hingga 20 hari setelah disuntik.

"Meskipun kami masih percaya bahwa manfaat untuk segala usia lebih besar daripada risikonya, saya tidak nyaman dengan 'kemungkinan'. Saya ingin melihat lebih banyak data yang keluar dari Eropa, jadi saya tahu persis apa analisis manfaat-risiko ini," katanya.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Masih Lakukan Penilaian

Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Dikutip dari AP News, Supriya Sharma, Chief Medical Adviser Health Canada mengatakan bahwa mereka belum menerima laporan tentang pembekuan darah di Kanada. Selain itu, Sharma pun yakin bahwa manfaat vaksin masih lebih besar ketimbang risikonya.

Howard Njoo, Deputy Chief Public Health Officer Canada mengatakan bahwa penghentian sementara vaksin AstraZeneca pada orang berusia di bawah 55 tahun, dilakukan sebagai tindakan pencegahan, sembari Health Canada melakukan penilaian manfaat dan risiko lebih lanjut.

Mengutip Global News, Njoo juga meminta masyarakat yang telah menerima vaksin lebih dari 20 hari dan tidak mengalami efek samping, untuk tidak khawatir.

Sementara, siapa pun yang menerima suntikan kurang dari 20 hari yang lalu, harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami efek negatif yang serius seperti sesak napas, nyeri dada, kaki bengkak, dan sakit perut terus menerus, dalam empat hari pertama.

Njoo mengatakan, meskipun kasus vaccine-induced prothrombotic immune thrombocytopenia (VIPIT) jarang terjadi, tetapi Health Canada menganggap hal ini sebagai sesuatu yang serius.

"Kita perlu berhenti sejenak dan melihat, serta memeriksa sifatnya yang berkembang dari apa yang terjadi di Eropa," kata Njoo.

Meskipun begitu, Deeks mengatakan bahwa NACI masih merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada masyarakat yang berusia 55 tahun ke atas.

 


Infografis Ramai-Ramai Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa?

Infografis Ramai-Ramai Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya