Liputan6.com, Jakarta Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021.
Aksi bom bunuh diri tersebut dilakukan saat jemaat tengah mengikuti misa pagi. Dua bomber yang belakangan diketahui pasutri itu tewas dalam kejadian tersebut. Sementara, korban luka berjumlah 19 orang.
Advertisement
Dari hasil penyelidikan polisi, pasangan L dan YSF yang melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katederal Makassar bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hal ini diungkap Kapolri Listyo Sigit Prabowo usai mengunjungi gereja setempat, Minggu malam.
"Pelaku (L) diketahui tergabung dalam kelompok JAD, dan pernah melaksanakan kegiatan operasi terorisme di Jolo, Philipina pada 2018 lalu," kata Listyo.
JK pun memberikan tanggapannya terkait teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar saat melakukan kunjungan ke lokasi. Dengan tegas dia menyatakan tak ada toleransi untuk aksi teror.
Berikut deretan penyataan Jusuf Kalla terkiat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dihimpun Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mengutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri
Jusuf Kalla mengutuk keras insiden bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar. Dia berharap agar aparat yang berwajib dapat segera mengungkap motif serta menangkap jaringan pelaku.
"Saya mengutuk keras aksi pengeboman tersebut, saya berharap agar aparat keamanan dapat segera mengungkap motif dan menangkap jaringan pelakunya," ujar JK di Makassar, Senin, 29 Maret 2021.
Advertisement
Terorisme Tidak Bisa Ditoleransi
JK mengatakan, segala bentuk terorisme tidak bisa ditoleransi karna dalam semua agama tindakan apa pun dalam bentuk teror tidak akan dapat dibenarkan.
"Kita tidak bisa mentoleransi segala bentuk teror," jelas JK.
"Juga karena dalam agama apa pun tindakan itu tidak dibenarkan," tambahnya.
JK juga menyatakanturut berbelasungkawa terhadap korban yang tidak berdosa dan menyampaikan rasa simpati kepada keluarga korban.
"Saya menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban yang tidak berdosa maupun keluarganya," kata JK.
3. Aksi Bom Bunuh Diri Marak karena Menjual Murah Surga
Saat melakukan kunjungan dan bertemu dengan Uskup Agung Makassar Mgr Jhon Likuada, JK mengatakan penyebab maraknya aksi bom bunuh diri ini karena ada yang menjual surga dengan murah.
"Saya katakan, aksi bom bunuh diri terjadi karena ada orang yang menjual surga," kata JK kepada Jhon Likuada, seperti dikutip dari Antara.
Selain mengucapkan belasungkawa, dalam kunjungannya tersebut, JK juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak aparat yang telah bergerak cepat mengatasi aksi teror tersebut dan berharap agar polisi segera menangkap pelaku di balik aksi teror tersebut beserta para pendukungnya.
Advertisement
4. Aksi Terorisme Menjadi Masalah Seluruh Umat
Dalam kunjungannya, JK menegaskan bahwa aksi terorisme di Gereja Katedral ini bukan hanya masalah umat Katolik, tetapi menjadi masalah seluruh umat manusia.
"Aksi teror di Makassar ini bukan hanya menjadi masalah umat Katolik, tapi juga menjadi masalah kita semua umat manusia," kata Jusuf Kalla.
Dia pun berharap agar pelaku beserta pendukungnya bisa segera ditangkap.
"Kami ke sini ingin mengucapkan belasungkawa kepada pihak Gereja Katedral terhadap apa yang menimpa kemarin. Dan juga saya mengucapkan terima kasih kepada polisi yang bergerak cepat mengatasi ini semua dan semoga segera menangkap semua pendukung aksi teror ini," ujar JK.
5. Meminta Masyarakat Tetap Waspada
JK mencurigai aksi teror nasional ini akan dilakukan oleh kelompok radikal secara serentak. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat agar waspada dengan adanya rencana aksi tersebut.
"Masyarakat harus waspada, apalagi jika melihat penangkapan yang dilakukan oleh aparat pada beberapa tempat selalu ditemukan adanya bom, bisa jadi ini mereka merencanakan gerakan serentak nasional, ini untuk memberikan kita kehati hatian," kata JK.
Selain itu, dia juga meminta seluruh pihak tetap bersatu agar dapat menangkal para kelompok radikal yang menjalankan aksi teror mereka.
"kita harus bersatu untuk menghadapi kelompok radikal ini, kelompok yang ingin masuk surga secara gampang. Mereka pikir dengan bunuh orang maka dia bisa masuk surga. Padahal tidak ada agama mengajarkan hal seperti itu," ujarnya.
Cinta Islamiwati (Magang)
Advertisement