Kilang Minyak Balongan Terbakar hingga 3 Kali, DPR Minta Gelar Investigasi Lengkap

Pertamina memang belum serius untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi kebakaran serupa di Kilang Minyak Balongan.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Mar 2021, 17:23 WIB
Petani beraktivitas dengan latar belakang akibat kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/03/2021). Kilang Balongan milik PT Pertamina di Indramayu terbakar pada 29 Maret 2021 mulai sekitar pukul 00.45 dini hari. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR Nasyirul Falah Amru, atau biasa disapa Gus Falah, menilai PT Pertamina (Persero) belum serius melakukan pencegahan terjadinya kebakaran di Kilang Minyak Balongan Indramayu. Hal itu terbukti, dengan terjadinya tiga kali kebakaran dan peristiwa terakhir pada Senin kemarin.

“Terkait Kilang Minyak Balongan yang sudah tiga kali terbakar, tentunya ini bukan sesuatu yang gampang. Maksudnya, harusnya Pertamina dari kasus pertama, kedua, dan ketiga, ini harus melakukan pencegahan-pencegahan,” kata Gus Falah kepada Liputan6.com, Selasa (30/3/2021).

Namun, yang terjadi sampai saat ini yang dilakukan Pertamina belum maksimal. Hal ini terbukti dengan kejadian terbakarnya kilang minyak balongan untuk yang ketiga kalinya pada 29 Maret 2021 pukul 00.45 dini hari.

“Sehingga kami meminta Pertamina untuk melakukan investigasi secara lengkap, komprehensif dan nanti dilaporkan ke Komisi VII. Karena kalau dia mengatakan tidak akan mengganggu stok BBM ya enggak mungkin, sekecil apa pun pasti mengganggu,” ujarnya.

Dengan demikian, Gus Falah menegaskan kembali, bahwa Pertamina memang belum serius untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi kebakaran yang serupa. Sebelumnya, pihak Pertamina menyampaikan kebakaran tersebut dikarenakan tersambar petir.

“Kemarin disampaikan katanya karena sambaran petir, kok saya tidak percaya ya sambaran petir hingga menyebabkan kilang terbakar. Pasti ada faktor lain, apakah ada pipa yang bocor kemudian menimbulkan percikan, maka ini harus dilakukan investigasi secara total,” ungkapnya.

Gus Falah berpendapat, Pertamina jangan mendiamkan dan menyepelekan kejadian kebakaran ini. Lantaran Kilang Minyak Balongan di Indramayu merupakan aset negara yang memiliki dampak yang besar bagi Pemerintah dan masyarakat.

“Ini kerugian negara yang cukup besar dan dampaknya cukup luas, jangan kemudian dianggap remeh oleh Pertamina, saya meminta Pertamina melakukan tindakan dan upaya preventif sehingga tidak terjadi hal-hal yang selalu berulang,” tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


3 Kejadian

Kendaraan melintas dengan latar belakang kepulan asap akibat kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/03/2021). Dampak dari terbakarnya kilang minyak Balongan milik PT Pertamina itu mengakibatkan Jalan Raya Balongan-Indramayu ditutup total. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebagai informasi, Kilang Balongan pernah terbakar pada Oktober 2007. Dengan adanya insiden tersebut, api tidak merusak fasilitas produksi dan hanya mengganggu fasilitas pembuangan limbah.

Kebakaran pada Januari 2019 kembali terjadi di kawasan Kilang Minyak Balongan. Insiden tersebut terjadi pada fasilitas pemasok gas milik PT Pertamina EP Aset 3 ke pengolahan minyak (kilang) Balongan, Jawa Barat.

Berselang 2 tahun kemudian, kebakaran dahsyat kembali terjadi di Kilang Balongan pada 29 Maret 2021 pukul 00.45 dini hari tadi, di mana telah terjadi insiden yang menyebabkan terjadinya kebakaran di tangki T301G.

Penyebab kebakaran belum diketahui dengan pasti. Namun, pada saat kejadian kondisi sedang turun hujan lebat disertai petir.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya