Liputan6.com, Madrid - Para pejabat di Spanyol pada Senin (29/3) mendesak warga untuk meredam pandemi COVID-19 yang kembali merebak dengan mematuhi pembatasan sosial tentang pergerakan dan pertemuan saat libur Paskah.
Imbauan itu dikeluarkan karena lonjakan kasus baru Virus Corona COVID-19 di Spanyol.
Advertisement
Dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (30/3/2021) Kepala Satgas Penanganan Pandemi Virus Corona di Italia, Fernando Simon, mengatakan bahwa ia yakin Spanyol dapat menjaga kestabilan kasus COVID-19, agar kalau pun terjadi kenaikan, hal itu berlangsung lambat dan terus mengkampanyekan vaksinasi.
Hal tersebut juga termasuk meminta warga disiplin mematuhi pedoman kesehatan selama Minggu Palma menjelang Paskah ini.
"Strateginya adalah menerapkan langkah-langkah itu dengan baik di tingkat nasional dengan semua orang. Baik mereka yang berada di Spanyol, Prancis, Inggris, China, Jepang atau Slovakia – semua sama," kata Simon.
Meskipun demikian, Simon juga mengakui bahwa foto-foto yang menunjukkan wisatawan minum-minum dan bersosialisasi dalam kerumunan yang lebih besar dari yang diizinkan, merupakan fenomena yang mengkhawatirkan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kenaikan Kasus Harian COVID-19 di Spanyol
Per Senin (29/3), Spanyol melaporkan tingkat kasus baru, yaitu 149 kasus per 100 ribu orang selama 14 hari terakhir.
Jumlah tersebut naik dari 129 kasus per 100 ribu orang pekan lalu.
Indikator pandemi utama itu mencapai puncaknya, yaitu 900 kasus per 100 ribu orang, pada akhir Januari 2021, dan turun setelah diberlakukannya pembatasan perjalanan dan pertemuan.
Sementara menurut data Johns Hopkins University per Selasa (30/3), Spanyol tercatat memiliki 3.270.825 kasus COVID-19 dan 150.376 pasien sembuh.
Negara tersebut berada di posisi ke-8 untuk kasus COVID-19 terbanyak di dunia setelah AS, Brasil, India, Prancis, Rusia, Inggris, dan Italia.
Advertisement