Pemerintah Serap Rp 4,75 Triliun dari Lelang SUN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 4,75 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN)

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Mar 2021, 19:00 WIB
Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tinggi pada November 2020 dengan didukung komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp4,75 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp33,95 triliun.

Dikutip dari Antara, Selasa (30/3/2021), Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan realisasi lelang ini jauh di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp30 triliun.

Untuk seri SPN12210701, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,09833 persen.

Penawaran masuk untuk seri dengan tenor tiga bulan ini mencapai Rp0,45 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 3,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,15 persen.

Untuk seri SPN12220331, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,6 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,336 persen.

Penawaran untuk seri dengan tenor satu tahun ini mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 3,31 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,4 persen.

Untuk seri FR0086, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,87906 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor lima tahun ini mencapai Rp6,84 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 6,15 persen.

Untuk seri FR0087, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,7695 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor 10 tahun ini mencapai Rp7,53 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,04 persen.

Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,60557 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor 15 tahun ini mencapai Rp3,91 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,95 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Seri SUN Selanjutnya

©Shutterstock

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,45769 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor 19 tahun ini mencapai Rp9,92 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,41 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,75 persen.

Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,07989 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor 30 tahun ini mencapai Rp4,58 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,99 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,13 persen.

Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Maret 2021 mencapai Rp194,7 triliun.

Menurut rencana, pemerintah akan mengadakan lelang SUN tambahan (Greenshoe Option), pada Rabu (31/3), untuk lima seri SUN, yaitu FR0086, FR0087, FR0088, FR0083 dan FR0089, dengan target maksimal Rp25,2 triliun, seiring rendahnya penawaran masuk hari ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya