FOTO: Melawan Junta Militer Myanmar dengan Sampah

"Serangan sampah" menjadi taktik baru pengunjuk rasa Myanmar untuk melawan junta militer, saat jumlah korban tewas dalam demo menentang kudeta sudah mencapai setidaknya 510 orang

oleh Arny Christika Putri diperbarui 30 Mar 2021, 21:00 WIB
Serangan Sampah untuk Melawan Junta Militer Myanmar
"Serangan sampah" menjadi taktik baru pengunjuk rasa Myanmar untuk melawan junta militer, saat jumlah korban tewas dalam demo menentang kudeta sudah mencapai setidaknya 510 orang
Pengunjuk rasa membuang sampah di jalan untuk membentuk barikade darurat selama demonstrasi menentang kudeta militer di kota Thaketa Yangon, Myanmar, Selasa (30/3/2021). "Serangan sampah" menjadi taktik baru pengunjuk rasa Myanmar untuk melawan junta militer. (AFP/FACEBOOK)
Seorang pengunjuk rasa membuang sampah di jalan saat demonstrasi menentang kudeta militer di kota Thaketa Yangon, Myanmar, Selasa (30/3/2021). "Serangan sampah" menjadi taktik baru untuk melawan junta militer saat jumlah korban tewas dalam demo anti-kudeta mencapai lebih dari 500. (HO/FACEBOOK/AFP)
Pengunjuk rasa anti-kudeta membuang sampah untuk memblokir jalan sebagai bentuk 'serangan diam' di Yangon, Myanmar, Selasa (30/3/2021). Setidaknya sudah ada 510 warga sipil tewas sejak kudeta militer Myanmar pada 1 Februari, menurut kelompok Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP). (AP Photo)
Pengunjuk rasa anti-kudeta menggunakan sampah untuk memblokir jalan sebagai bentuk 'serangan diam' di Yangon, Myanmar, Selasa (30/3/2021). Setidaknya sudah ada 510 warga sipil tewas sejak kudeta militer Myanmar pada 1 Februari, menurut kelompok Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik. (AP Photo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya