Komnas KIPI: Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Sulut Banyak Dilaporkan Pekerja Publik

Komnas KIPI telah menyatakan bahwa efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca yang dilaporkan di Sulut bersifat ringan, sehingga penggunaannya boleh dilanjutkan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Mar 2021, 08:38 WIB
Proses vaksinasi yang dilakukan Tim Vaksinasi Covid-19 Sulut di kampus Unsrat Manado, Jumat (5/3/2021).

Liputan6.com, Jakarta Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengatakan bahwa diperlukan investigasi lebih dalam, mengenai alasan hanya Sulawesi Utara (Sulut) yang sejauh ini melaporkan efek samping usai pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Hal tersebut mengingat sampai sekarang, belum dilaporkan KIPI usai vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, di tujuh provinsi lain yang juga menerima vaksin dari COVAX tersebut.

Menurut Kementerian Kesehatan, 7 provinsi penerima vaksin AstraZeneca sejauh ini yaitu: Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Maluku, dan DKI Jakarta.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari berasumsi bahwa laporan tersebut muncul karena banyak perusahaan yang khawatir, akibat adanya pekerja publik yang banyak melaporkan efek samping usai vaksinasi.

"KIPI yang dilaporkan kebanyakan dari pegawai perusahaan, pegawai publik, pegawai masyarakat," kata Hindra dalam konferensi persnya pada Selasa (31/3/2021).

"Sehingga yang demam, menggigil, kesulitan bernapas, mual, dan muntah, itu tidak masuk kerja. Jadi pimpinan perusahaan tentu merasa gelisah karena banyak yang tidak masuk, menyangka ada kejadian buruk," tambahnya.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Belum Ada Laporan KIPI di Provinsi Lain

Vaksinasi anggota polisi di Jatim (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Meskipun begitu, Hindra mengatakan bahwa penerima vaksin corona AstraZeneca yang dilaporkan sakit usai vaksinasi di Sulut telah dinyatakan sehat dalam satu hingga dua hari.

Hindra mengatakan, ada kemungkinan perbedaan sasaran penerima vaksin juga terkait dengan laporan KIPI. Hal ini mengingat sejauh ini belum ada laporan efek samping dari dua provinsi penerima terbesar vaksin AstraZeneca

"Di Jatim dan di Bali barangkali sasarannya lain, saya tidak tahu tepat, karena kami belum ada laporan. Jadi kami belum mengadakan kajian secara khusus di Jatim dan Bali. Sehingga saya memperkirakan demikian."

"Tentunya kajian yang lebih dalam akan tetap dilakukan. Teman-teman di Komda (Komite Daerah) juga akan tetap mengkaji meskipun vaksinasi dilanjutkan kembali, tetapi kajian tetap dilakukan secara berkala."

Komnas KIPI sendiri telah menyatakan bahwa reaksi yang dilaporkan di Sulut bersifat ringan. Sehingga, penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah bisa dilanjutkan kembali.


Infografis Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai

Infografis Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya