Investor Cermati Data Ekonomi China, Bursa Saham Asia Tergelincir

Bursa saham Asia bergerak melemah pada perdagangan Rabu, 31 Maret 2021 mengikuti bursa saham Amerika Serikat atau wall street yang tertekan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 31 Mar 2021, 08:40 WIB
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan saham Rabu, (31/3/2021) seiring investor menunggu rilis data ekonomi China.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 melemah 0,76 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Topix tergelincir 0,83 persen, dan indeks saham Korea Selatan Kospi sedikit lebih rendah. Indeks saham Australia menguat 1,02 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik mendaki 0,13 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu (30/3/2021).

Sementara itu, saham Hyundai Motor merosot 0,46 persen pada perdagangan Rabu pagi. Hal ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan akan menghentikan sementara produksi di Ulsan, Korea Selatan dari 7-14 April 2021.

Hyundai mengatakan, suspensi itu karena kondisi pasokan suku cadang semikonduktor untuk sistem kamera tampak depan kendaraan utilitas Kona serta modul daya listrik untuk loniq5.

Dari data ekonomi, indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur akan rilis pada Rabu pagi. Di bursa saham AS, indeks saham Dow Jones turun 104,41 poin menjadi 33.066,96.

Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,32 persen ke posisi 3.958,55. Indeks saham Nasdaq susut 0,11 persen ke posisi 13.045,39.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Indeks Dolar AS

Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Penurunan wall street juga dipicu dari imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun menyentuh level tertinggi dalam 14 bulan. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun berada di posisi 1,7153 persen. Indeks dolar AS berada di posisi 93,234. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 110,29 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya