Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau program Vaksinasi Pelaku Perbankan dan Pasar Modal yang diselenggarakan di di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (30/3/2021). Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya vaksinasi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
"Kita tahu bahwa penggerak utama perekonomian nasional adalah konsumsi, investasi, ekspor dan impor. Dan perbankan, pasar modal merupakan bagian yang sangat penting bagi bergeraknya perekonomian kita,” kata Jokowi, Rabu (31/3/2021).
Advertisement
Oleh sebab itu, vaksinasi kali ini menyasar pelaku perbankan dan pasar modal yang dalam kesehariannya berinteraksi secara intens dengan masyarakat.
"Pagi hari ini kita melakukan vaksinasi besar-besaran di perbankan dan pasar modal terutama bagi yang setiap hari berhadapan dengan pelanggan berhadapan, berhadapan dengan masyarakat, baik itu customer service yang melayani pelanggan, maupun teller yang melayani masyarakat. Ini yang diberikan prioritas terlebih dahulu,” jelas Jokowi.
Dengan vaksinasi ini, Jokowi berharap aktivitas di pasar modal dan perbankan dapat kembali berjalan normal.
"Kita harapkan semuanya nanti setelah diberikan vaksinasi berjalan normal seperti biasanya,” pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak IHSG
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan saham Rabu (30/3/2021). Hal ini mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang tertekan.
Mengutip data RTI, pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun 0,14 persen atau 8 poin ke posisi 6.062. Pada pembukaan, IHSG melemah 0,11 persen ke posisi 6.064. Indeks saham LQ45 susut 1,3 persen ke posisi 904. Seluruh indeks sahama cuan kompak tertekan.
Sebanyak 225 saham melemah sehingga menekan IHSG. 151 saham diam di tempat dan 112 saham menguat. Total frekuensi perdagangan saham 76.576 kali dengan nilai transaksi Rp 664 miliar. Total volume perdagangan saham 933,8 juta. Investor asing jual saham Rp 72,76 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.470.
10 sektor saham kompak teretkan. Sektor saham industri dasar turun 1,55 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham keuangan susut 1,48 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,19 persen.
Advertisement