Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 yang diperuntukkan bagi pelaku perbankan dan pasar modal di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu (31/3/2021). Dia berharap dengan adanya vaksinasi massal ini, perekonomian Indonesia dapat pulih dan normal kembali.
"Dengan ini, kita harapkan aktivitas di pasar modal, aktivitas di perbankan kita akan terlindungi dari tertularnya terpaparnya Covid," ujar Jokowi usai meninjau vaksinasi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.
Advertisement
"Kita harapkan semuanya nanti setelah diberikan vaksinasi berjalan normal seperti biasanya," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa penggerak utama perekonomian Indonesia adalah konsumsi, investasi, ekspor, dan impor. Sementara itu, perbankan dan pasar modal berperan penting untuk menggerakan perekonomian nasional.
Untuk itu, pemerintah memberikan prioritas kepada pelaku perbankan dan pasar modal untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Khususnya, mereka yang bekerja langsung melayani masyarakat dan pelanggan.
"Baik itu customer service yang melayani pelanggan maupun teller yang juga melayani masyarakat. Ini yang diberikan prioritas terlebih dahulu," jelas Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Vaksinasi Sudah Dimulai Sejak 13 Januari 2021
Seperti diketahui, program vaksinasi di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 dimana Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin produksi Sinovac. Pada tahap awal, vaksinasi diprioritaskan kepada 1,5 juta tenaga kesehatan.
Selanjutnya, vaksinasi Covid-19 tahap dua diberikan kepada petugas layanan publik dan orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. Petugas layanan publik yang dimaksud yakni damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, kepala atau perangkat desa.
Selain petugas layanan publik dan lansia, pemerintah juga memprioritaskan vaksinasi Covid-19 pada pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama dan penyuluh pada tahap dua ini. Kemudian, wakil rakyat, pejabat pemerintah dan ASN, petugas keamanan, petugas pariwisata, hotel, restoran, atlet dan pekerja transportasi publik.
Advertisement