Vaksinasi Lansia Berperan dalam Herd Immunity di Indonesia

Proses vaksinasi terhadap lansia ikut berperan dalam target herd immunity (kekebalan komunitas).

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2021, 15:00 WIB
Dari kiri ke kanan, host Nadya Laras, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, Fact Checker Liputan6.com, Pebrianto Eko W, dan Prof. Dr.dr. Siti Setiati SpPD, KGer, MEpid, dalam acara Virtual Class Liputan6.com, Selasa (30/3). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Orang lanjut usia atau lansia sangat mungkin dan disarankan untuk menjalani vaksinasi covid 19. Hal ini dikatakan Prof. Dr. dr. Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid, Internist Geriatrician RSCM dalam acara Virtual Class Liputan6.com bertajuk “Vaksin Covid-19 Tak Berguna Untuk Lansia, Benarkah?”, Selasa (30/3/2021).

Prof Ati, panggilan Siti Setiati bahkan menyebut proses vaksinasi terhadap lansia ikut berperan dalam target herd immunity (kekebalan komunitas) yang menjadi tujuan dalam proses vaksinasi itu sendiri.

Sebab, jumlah lansia di Indonesia ada 26 juta atau sekitar 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

“Jangan sampai karena lansia tidak divaksinasi, tidak tercapai target herd immunity, sekitar 70-80 persen dari manusia di Indonesia, untuk melindungi mereka yang tidak memungkinkan untuk divaksinasi,” ujar Prof Ati.

Lansia sendiri, menurut Prof Ati, dapat dikategorikan yang sehat dan pra-renta atau sudah renta dan sudah tidak mampu melakukan aktivitas. Kondisi lansia tersebut akan memengaruhi efektivitas vaksin. Hal ini dikarenakan lansia memiliki imun yang telah menurun.

Dengan memaksimalkan imunitas tubuh, akan memaksimalkan manfaat dari vaksin Covid-19. Tentu, ada beberapa persyaratan untuk melakukan vaksin yaitu bagi yang memiliki penyakit bawaan seperti asma.

Intinya, selama penyakit bawaan tersebut harus terkendali. Kondisi lain yaitu kerentaan. Hal ini akan memengaruhi efek usai vaksinasi berupa nyeri dan lain sebagainya. Hingga saat ini belum ada bukti bahwa kerentaan memiliki dampak terhadap efikasi vaksin.

“Evektivitas vaksin tersebut akan bergantung kepada kondisi imun dari masing-masing. Oleh karena itu sebelum divaksin, harus mempertimbangkan kondisi imun. Karena bisa saja vaksin tersebut tidak bermanfaat karena kondisi imun yang rendah,” ujar Prof. Ati.

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini


Herd Immunity

Petugas kesehatan memberikan suntikan vaksin COVID-19 kepada warga lansia di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2021). Tersedia 1.000 kuota perhari bagi lansia yang berdomisili di dalam dan luar DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Vaksin sendiri merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk merangsang kekebalan tubuh manusia. Vaksinasi dilakukan dengan tujuan untuk mencapai herd immunity. Beberapa faktor yang memengaruhi keefektifan vaksin contohnya: usia, merokok, dan stress.

Februari 2021, vaksin Sinovac sudah disetujui oleh beberapa negara termasuk Indonesia. BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman. Memang, sempat ada beberapa kasus seperti penularan kembali setelah di vaksin. Ini berkaitan dengan kedisiplinan melakukan protokol kesehatan.

Sebab tujuan vaksin tersebut untuk menumbuhkan imunitas. Oleh karena itu penting untuk tetap melakukan protokol kesehatan tak terkecuali yang telah melakukan vaksinasi.

(MG/Jihan Fairuz)


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya