FOTO: Potret Nenek Manusia Silver

Pagi jelang siang pada sudut toko perempatan lampu merah, Nenek Mumum mulai merias wajah dan tubuhnya dengan cat silver.

oleh Johan Fatzry diperbarui 31 Mar 2021, 13:37 WIB
Potret Nenek Manusia Silver
Pagi jelang siang pada sudut toko perempatan lampu merah, Nenek Mumum mulai merias wajah dan tubuhnya dengan cat silver.
Pagi jelang siang pada sudut toko perempatan lampu merah, Nenek Mumum mulai merias wajah dan tubuhnya dengan cat silver. (merdeka.com/Arie Basuki)
Tangan keriput nenek berusia sekitar 60 tahun ini dengan cekatan melumuri tangan kaki dan mukanya dengan cat seharga Rp 35 ribu/kaleng sehingga tak nampak lagi kulitnya yang berwarna coklat kehitaman. (merdeka.com/Arie Basuki)
“Nanti setelah mengamen, cat ini bisa dihilangkan dengan cairan pencuci piring”, tuturnya. (merdeka.com/Arie Basuki)
Sudah 4 bulan ini Ia bersama cucu laki-lakinya Reihan (2,5 tahun) mengamen menjadi manusia silver, setelah sebelumnya ia sempat menjadi pembantu rumah tangga di kawasan Tangerang. (merdeka.com/Arie Basuki)
Kedua orang tua Reihan yang bercerai sudah lama tidak menengok cucunya menyebabkan Nenek Mumum yang menjanda karena suaminya meninggal menghidupi Reihan seorang diri. (merdeka.com/Arie Basuki)
Setiap hari ia naik ojek dari kontrakannya seharga Rpo 400 ribu/bulan di Cipondoh Tangerang ke kawasan Gaplek , Tangsel. (merdeka.com/Arie Basuki)
Dengan menggendong cucunya, ia berdiri di depan para pengendara bermotor yang berhenti karena lampu merah. Ditaruhnya kotak kardus pada aspal, lalu berdiri dengan sikap hormat dan selanjutnya berkeliling dengan kotak kardus mengharapkan imbalan uang receh. (merdeka.com/Arie Basuki)
Rata-rata Rp 50 ribu hinga Rp 100 ribu diperoleh dari mengamen hingga jelang sore hari. “Yang penting dapat membeli susu buat Reihan dan makan sehari-hari”, tuturnya. (merdeka.com/Arie Basuki)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya