Liputan6.com, Gorontalo - Usai kejadian pengeboman di halaman Gereja Katedral Makassar, seluruh Gereja yang ada di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dijaga ketat oleh aparat TNI dan Polri. Bukan tanpa alasan, penjagaan ini merupakan arahan Kapolri agar menjaga ketat objek vital, khususnya tempat ibadah.
Selain itu, penjagaan ketat ini dilakukan karena mengingat daratan Provinsi Gorontalo berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal itu bisa memungkinkan teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) masuk ke Gorontalo.
Baca Juga
Advertisement
"Dari minggu kemarin kami bersama TNI sudah lakukan penjagaan ketat baik perbatasan maupun objek vital seperti gereja," kata Kapolres Pohuwato AKBP Teddy Rayendra kepada Liputan6.com.
Ia menambahkan, dalam penjagaan tersebut, pihaknya mengerahkan anggota bersenjata lengkap. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi serangan susulan teroris seperti yang terjadi di Makassar.
"Karena kita pun tidak tahu, sewaktu-waktu kejahatan teror dapat terjadi kapan saja. Jadi saya kerahkan anggota sebanyak mungkin," tuturnya.
Untuk penjagaan sendiri, kata AKBP Teddy, itu rutin dilaksanakan setiap tiap waktu pelaksanaan ibadah. Setiap gereja dijaga ketat oleh 10 anggota polisi.
"Jadi selain gereja, kami juga waspadai masjid dan tempat keramaian," ungkapnya.
"Kepada masyarakat, tolong tetap tenang dan jangan terprovokasi dengan hal yang bisa memicu konflik agama dan ras," ia menandaskan.