Sharon Stone Merasa Ditipu Kala Syuting Adegan Ikonis Basic Instinct, Disuruh Lepas Pakaian Dalam

Saking marahnya, Sharon Stone menampar sutradara Basic Instinct dan menghubungi pengacaranya.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 01 Apr 2021, 08:00 WIB
Sharon Stone dalam film Basic Instinct (1992). (Carolco Pictures/ Le Studio Canal+ / TriStar Pictures)

Liputan6.com, Los Angeles - Ada sebuah ucapan populer tentang film Basic Instinct yang dibintangi Sharon Stone. Film Hollywood ini disebut-sebut sebagai film yang penontonnya paling sering menekan tombol pause, untuk menghentikan sejenak jalannya cerita.

Bisa ditebak, ini "berkat" sebuah adegan ikonis dalam film ini. Yakni saat tokoh Catherine Tramell yang diperankan Sharon Stone menyilangkan kaki di depan sejumlah penyidik. Ia tidak mengenakan pakaian dalam di adegan ini.

Hampir tiga dekade setelah Basic Instinct dirilis pada 1992, sang aktris Hollywood akhirnya buka suara soal syuting adegan ini. Hal ini ia ungkap dalam memoirnya yang bertajuk The Beauty of Living Twice yang rilis pada Selasa (30/3/2021) kemarin.

 


Merasa Dibohongi

Sharon Stone pada Februari 2020. (Michael Tran / AFP)

Diwartakan People, dalam petikan memoir yang diungkap di Vanity Fair, rupanya Sharon Stone merasa dibohongi saat syuting adegan ikonis ini.

Saat syuting, ia diminta kru produksi Basic Instinct untuk melepas pakaian dalamnya, dan dijanjikan bahwa bagian intimnya tak terekam kamera.

Namun hal ini jauh dari kanyataan, saat ia menyaksikan film ini untuk pertama kalinya dalam sebuah ruangan yang penuh dengan agen dan pengacacara--yang mayoritas tak ada sangkut pautnya dengan film ini.


Memantulkan Cahaya

Sharon Stone. (Instagram/ sharonstone)

"Di situlah aku melihat V-ku diambil gambarnya untuk pertama kali, jauh setelah aku diberitahu 'Kita enggak bisa melihat apa pun, kita cuma butuh kamu melepas pakaian dalammu karena warna putihnya bisa memantulkan cahaya, sehingga kita tahu kamu pakai celana'," begitu pernyataan Sharon Stone di memoirnya.

Saking marahnya, Sharon Stone kemudian menampar sang sutradara, Paul Verhoeven, dan menghubungi pengacaranya.

 


Akhirnya Beri Izin

Sharon Stone. (Frazer Harrison/Getty Images/AFP (Photo by Frazer Harrison / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Sang pengacara menyebutkan bahwa hal ini sebenarnya ilegal, tapi Paul Verhoeven berkeras bahwa Sharon Stone tak punya pilihan lain.

"Jadi aku berpikir dan berpikir, lalu aku memilih membolehkan adegan ini dalam film. Kenapa? Karena ini adalah hal yang tepat untuk film dan karakternya, dan setelah semua yang terjadi, aku memang melakukannya," kata dia.

 


Mendobrak Nilai

Sharon Stone mengenang masa-masa syuting Basic Instinct sangat berat untuknya, karena film ini menampilkan hal-hal yang saat itu masih jarang diangkat ke layar lebar.

"Sekarang orang jalan-jalan dengan Mr P mereka di Netflix, tapi dulu, semua yang kami lakukan masih baru. Film ini dari studio besar yang menampilkan tubuh bugil, seks, homoseksualitas, dan semua hal yang pada eraku mendobrak nilai yang ada," kata dia.

Meski berat, ada satu hal yang sangat disyukuri Sharon Ston dari syuting film ini. "Untungnya ada Michael Douglas. Ia tak hanya seorang feminis. Ia adalah humanis. Ia peduli dengan apa pun yang ia kerjakan," kata wanita 63 tahun ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya