6 Fakta Menarik tentang Singaraja Bali, Tempat Kelahiran Ibunda Sukarno

Singaraja merupakan ibu kota kabupaten paling utara di Bali. Apa lagi fakta menarik selain itu?

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2021, 09:03 WIB
Wisatawan di atas perahu selama tamasya menyaksikan lumba-lumba di perairan Pantai Lovina di Singaraja, Bali, Jumat (30/10/2020). Pantai Lovina merupakan salah satu destinasi pariwisata di Bali yang sering dikunjungi untuk menikmati matahari terbit dan lumba-lumba di laut lepas (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Singaraja merupakan ibu kota Kabupaten Buleleng, yaitu kabupaten paling utara di Bali. Nama Singaraja diambil dari kewibawaan Raja Buleleng I Gusti Anglurah Panji Sakti yang sangat berwibawa dan sakti layaknya seekor singa.

Singaraja memiliki luas 27,98 km persegi. Rakyat setempat pernah menjadi bagian dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bukti nyata itu ada pada destinasi kebanggaan di wilayah pesisir Singaraja, yakni Pelabuhan Buleleng.

Apa lagi hal-hal menarik dari Singaraja? Liputan6.com merangkum enam fakta menarik di antaranya yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 30 Maret 2021.

1. Pernah Jadi Pusat Kerajaan

Singaraja berperan penting dalam pemerintahan. Kota Singaraja merupakan ibu kota dari Kabupaten Buleleng. Hanya saja, peran penting tersebut lebih kecil dibandingkan dengan fungsinya di masa lalu.

Dahulu, kota ini dikenal sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Buleleng, salah satu kerajaan besar di Bali. Peran penting yang dimiliki Singaraja tidak hanya pada zaman kerajaan. Setelah Indonesia merdeka, Singaraja di Buleleng sempat memiliki fungsi yang setara seperti keberadaan Kota Denpasar saat ini.

2. Pernah Menjadi Ibu Kota Sunda Kecil

Singaraja pernah menjadi ibu kota dalam wilayah yang lebih luas, yaitu Provinsi Kepulauan Sunda Kecil. Provinsi itu mencakup tiga provinsi, termasuk Bali, mulai dari setelah kemerdekaan sampai 1958.

Keberadaan Provinsi Sunda kecil bisa dibilang merupakan salah satu bukti kejayaan wilayah Indonesia Timur, karena memiliki wilayah yang sangat luas. Tidak hanya mencakup NTB dan NTT, tetapi juga beberapa pulau kecil yang ada di sekitar perairan Kepulauan Maluku.

3. Tempat Kelahiran Ibunda Soekarno

Singaraja rupanya amat berpengaruh dalam perjalanan hidup presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno. Di lingkungan itu, ibunda Bung Karno (BK), Ni Nyoman Rai Srimben lahir dan dibesarkan, hingga akhirnya berjodoh dengan seorang guru asal Pulau Jawa, Raden Sukemi Sosrodihardjo.

Rumah di Bale Agung, Singaraja, dulunya menjadi tempat tinggal Nyoman Rai Srimben saat masih kecil hingga remaja, disebut Bale Gede. Di lingkungan Bale Agung, Rai Srimben sehari-harinya selalu menari tari Rejang dalam upacara keagamaan dan juga sibuk menenun.

 

 


4. Kota Terbesar Kedua di Bali

Tugu Singaraja Bali. (dok. Instagram @utarakanbali/ https://www.instagram.com/p/BonzzGpAmJD/?igshid=10a7skyg3wdim / Melia Setiawati)

Singaraja merupakan kota terbesar kedua setelah Denpasar. Hal ini karena kemajuan berbagai sektor di Singaraja hampir dapat menyaingi Denpasar, mulai dari toko dan objek wisata yang beragam serta inovasi yang dibuat di kota ini. Singaraja diprediksi akan menyaingi ibu kota Bali itu dalam beberapa tahun ke depan.

Salah satu objek wisata yang jadi andalan adalah Pantai Lovina. Pantai ini menjadi spot favorit wisatawan untuk bercengkrama dengan lumba-lumba jinak. Syaratnya, Anda harus bangun pagi-pagi sekali. Di samping itu, ada pula grup Khrisna juga membuka destinasi wisata buatan bernama Khrisna Funtastic Land. Di sini, Anda bisa menikmati beragam wahana untuk menantang nyali atau sekadar melepas penat. 

5. Kota Pendidikan

Singaraja merupakan salah satu wilayah yang terkenal dengan sebutannya yakni kota pendidikan. Hal ini tidak terlepas pada pendidikannya yang berkembang pesat dari masa ke masa.

Salah satu universitas terbesar di Bali, yaitu Universitas Pendidikan Ganesha, berlokasi di Singaraja. Begitu juga dengan sekolahnya, seperti SMAN 1 Singaraja, yang menjadi sekolah tertua di Bali.

6. Makanan Khas Singaraja

Singaraja identik dengan aneka kuliner babi. Namun, bukan berarti wilayah ini tak memiliki makanan khas yang tidak mengandung babi.  Salah satunya adalah Blayag. Makanan ini secara penampilan mirip dengan lontong pecel atau gado-gado. Namun, secara rasa berbeda karena tidak menggunakan sambel bumbu kacang, melainkan kuah kuning dengan bumbu Bali.

Selain makanan, kuliner khas Singaraja adalah minuman bernama Es Ancruk. Dari tampilannya, es ini sekilas mirip dengan es campur dengan tambahan ancruk. Ancruk adalah bola-bola kecil berwarna-warni yang terbuat dari tepung ketan yang dibentuk bola kemudian direbus. (Melia Setiawati)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya