Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun pada perdagangan Rabu di tengah kekhawatiran tentang pemulihan pasar setelah OPEC dan sekutunya (OPEC+) menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan mereka di 2021.
Dikutip dari CNBC, Kamis (1/4/2021), harga minyak mentah Brent untuk Mei turun 48 sen atau 0,8 persen menjadi USD 63,66 per barel. Kontrak Brent yang lebih aktif untuk Juni turun 53 sen atau 0,83 persen menjadi USD 63,64 per barel.
Advertisement
Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,13 atau 1,9 persen menjadi USD 59,52 per barel.
OPEC+ telah menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyaknya untuk tahun ini sebesar 300.000 barel per hari (bph). Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya tersebut akan bertemu pada hari Kamis, untuk memutuskan kebijakan produksi.
"Mengingat pandangan pesimistis ini, tampaknya kuota produksi akan tetap berlaku untuk satu bulan lagi," kata Analis Commerzbank Eugen Weinberg.
OPEC+ saat ini membatasi produksi lebih dari 7 juta barel per hari dalam upaya untuk mendukung harga minyak dan mengurangi kelebihan pasokan. Arab Saudi telah menambah pemotongan itu dengan tambahan satu juta barel per hari.
"Pasar minyak masih memainkan permainan tebak-tebakan hari ini tentang apa kebijakan pasokan OPEC+ akan ditetapkan pada pertemuan besok, tetapi harga Brent USD 64 per barel menandakan bahwa pedagang mengharapkan pendekatan yang hati-hati dari aliansi," kata Analis Rystad Energy Louise Dickson.
Menteri Perminyakan Kuwait Mohammad Abdulatif al-Fares menyatakan optimisme yang hati-hati pada hari Rabu bahwa permintaan minyak global akan meningkat karena program vaksinasi COVID-19 semakin cepat dan hasil industri pulih.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Produksi Minyak OPEC
Produksi minyak OPEC naik pada Maret karena pasokan yang lebih tinggi dari Iran membalas pengurangan oleh anggota lain di bawah pakta dengan sekutu, survei Reuters menemukan, angin sakal untuk upaya pembatasan pasokan jika dorongan Teheran dipertahankan.
Sementara itu, data dari American Petroleum Institute menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Pedagang akan mengamati data Rabu nanti dari Informasi Energi AS (EIA) untuk panduan lebih lanjut.
Harga minyak mendapat beberapa dukungan karena aktivitas manufaktur China berkembang pada laju tercepat dalam tiga bulan di bulan Maret karena pabrik menaikkan produksi setelah jeda singkat selama liburan Tahun Baru Imlek.
Advertisement