Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Hal ini disampaikan Jokowi menyusul terjadinya aksi teror di Mabes Polri Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.
Advertisement
"Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan. Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air," jelas Jokowi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/4/2021).
Dia pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada usai aksi teror yang terjadi di Tanah Air. Jokowi juga meningatkan masyarakat untuk bersatu melawan terorisme.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh Tanah Air agar semuanya tetap tenang, tapi juga waspada dan menjaga persatuan dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," kata Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pelaku Lone Wolf Berideologi ISIS
Seperti diketahui, sore kemarin, Rabu 31 Maret 2021, insiden baku tembak menewaskan satu perempuan terduga teroris. Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit, ada enam peluru diduga dari senapan air gun yang digunakan pelaku.
"Menembak enam kali, dua kali kepada anggota yang ada di dalam pos. Dua kali yang ada di luar dan (sisanya) menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya," kata Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.
ZA terkonfirmasi sebagai sosok di balik orang yang terlibat baku tembak dengan polisi di Kompleks Mabes Polri.
Menurut Listyo, dari identifikasi sidik jari dan wajah pun menunjukkan kebenaran identitas pelaku teror di Mabes Polri tersebut sama dengan yang beredar di media sosial.
"Yang bersangkutan adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS. Ini dibuktikan dari postingan yang bersangkutan di sosial media," ujarnya..
Penelusuran lebih lanjut, ZA merupakan mahasiswa semester 5 yang berstatus drop out. Lewat akun Instagramnya juga ditemukan unggahan bernada ISIS.
Advertisement