Usai Teror di Mabes Polri, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Tenang dan Waspada

Jokow telah memerintahkan pejabat negara terkait untuk meningkatkan kewaspasaan pasca aksi teror di Mabes Polri.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Apr 2021, 10:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan secara virtual pada Peringatan Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Sabtu (27/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang namun waspada, usai terjadinya aksi teror di Kompleks Mabes Polri. Dia mengajak masyarakat untuk bersatu melawan terorisme.

"Terkait terjadinya aksi terorisme kemarin sore di Mabes Polri, saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh Tanah Air agar semuanya tetap tenang tapi juga waspada dan menjaga persatuan," ujar Jokowi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/4/2021).

Dia menegaskan, tidak ada tempat untuk terorisme di Tanah Air. Jokowi pun telah memerintahkan pejabat negara terkait untuk meningkatkan kewaspadaan pascaaksi teror.

"Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan," tegas Jokowi

Seperti diketahui, insiden baku tembak di Mabes Polri menewaskan satu perempuan terduga teroris, Rabu 31 Maret 2021 sore. Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, ada enam peluru yang dimuntahkan dari senapan yang digunakan pelaku.

"Menembak enam kali, dua kali kepada anggota yang ada di dalam pos. Dua kali yang ada di luar dan (sisanya) menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya," kata Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mahasiswi Semester 5 Berstatus Drop Out

ZA terkonfirmasi sebagai sosok di balik orang yang terlibat baku tembak dengan polisi di Kompleks Mabes Polri.

Menurut Listyo, dari identifikasi sidik jari dan wajah pun menunjukkan kebenaran identitas pelaku teror di Mabes Polri tersebut sama dengan yang beredar di media sosial.

"Yang bersangkutan adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS. Ini dibuktikan dari postingan yang bersangkutan di sosial media," ujar Listyo.

Penelusuran lebih lanjut, ZA merupakan mahasiswa semester 5 yang berstatus drop out. Lewat akun Instagramnya juga ditemukan unggahan bernada ISIS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya