Simak Rekomendasi Teknikal Saham BBCA hingga GGRM

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG sudah relatif terbatas ke area 5.830-5.870

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Apr 2021, 10:12 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih koreksi meski terbatas pada perdagangan saham Kamis (1/4/2021).

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG sudah relatif terbatas ke area 5.830-5.870 untuk menguji fibo cluster.

"Selama tidak menembus support 5.735, IHSG berpeluang menguat ke area 6.050-6.200,” ujar dia dalam catatannya.

Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.830-5.735 dan resistance di 6.230-6.390. Ia pun memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Herditya pun menyampaikan rekomendasi teknikal tersebut antara lain:

1.AKRA - Spec Buy (3.220)

Pada perdagangan 31 Maret 2012, saham AKRA ditutup menguat 0,9 persen ke level 3.220 disertai dengan munculnya tekanan beli.

"Selama AKRA tidak terkoreksi ke bawah 3.160, maka kami perkirakan wave [ii] sudah terkonfirmasi selesai dan akan membentuk wave [iii] dari wave C pada skenario biru,” ujar dia.

Spec Buy: 3.180-3.210

Target Price: 3.400, 3.500

Stoploss: below 3.160

2.BBCA - Buy on Weakness (31.075)

Saham BBCA ditutup terkoreksi cukup agresif sebesar 2,8 persen ke level 31.075 dengan tekanan jual yang cukup besar pada 31 Maret 2021.

"Posisi BBCA saat ini kami perkirakan sedang berada di akhir wave [c] dari wave 4. Hal tersebut berarti, koreksi BBCA akan relatif terbatas dan berpeluang berbalik menguat,” ujar dia.

Buy on Weakness: 30.675-31.000

Target Price: 33.000-34.500

Stoploss: below 28.525

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham GGRM dan INCO

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

3.GGRM - Buy on Weakness (36.175)

Saham GGRM ditutup terkoreksi 1,4 persen ke level 36.175 pada perdagangan, 31 Maret 2021.

"Waspadai support di level 35,800, selama GGRM bertahan di atas level tersebut maka kami perkirakan GGRM sedang berada di awal wave [C]. Hal tersebut berarti, GGRM berpeluang untuk berbalik menguat,” ujar dia.

Buy on Weakness: 35.825-36.125

Target Price: 39.000, 42.000

Stoploss: below 35.800

4.INCO - Buy on Weakness (4.380)

Pada perdagangan 31 Maret 2021, saham INCO ditutup terkoreksi 2,7 persen ke level 4.380.

“Selama INCO masih bertahan di atas 4.270, maka posisi INCO saat ini sedang berada di awal dari wave [iii] dari wave A. Hal tersebut berarti, INCO berpeluang untuk berbalik menguat,” tutur dia.

Buy on Weakness: 4.300-4.380

Target Price: 5.000, 5.700

Stoploss: below 4.270

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya