Liputan6.com, Jakarta - Google akan menjadi salah satu perusahaan teknologi berikutnya yang memastikan diri absen dari Mobile World Congress (MWC) 2021.
Sebelumnya, Nokia, Ericsson, Sony, dan Oracle pun secara resmi mengeluarkan pernyataan resmi dan alasan kenapa mereka tidak akan menghadiri MWC 2021.
Advertisement
Adapun acara tahunan teknologi terbesar di dunia tersebut dijadwalkan bakal digelar secara offline pada 28 Juni hingga 1 Juli 2021, di Barcelona, Spanyol.
Mengutip keterangan resmi Google via The Verge, Kamis (1/4/2021), alasan utama perusahaan tidak menghadiri acara tahunan MWC 2021 karena kekhawatiran pandemi Covid-19.
Google mengatakan, pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini berpotensi membahayakan keselamatan dan kesehatan karyawan dan peserta yang hadir di pameran MWC 2021.
Pada Februari 2021, GSMA (penyelenggara acara MWC) bersikeras untuk tetap mengadakan acara tahunan tersebut dalam format offline.
Mereka mengatakan, peserta yang menghadiri acara MWC 2021 harus mengikuti serangkaian protokol kesehatan standar, seperti pemakaian masker dan teruji negatif Covid-19 dalam waktu 72 jam setelah datang di Barcelona.
Meski sudah ada protokol kesehatan, banyak pihak (perusahaan besar di dunia) merasa hal tersebut belum cukup untuk dapat mencegah penyebaran Covid-19 di acara MWC 2021.
Perusahaan Teknologi Absen dari MWC 2021
Nokia, Sony, dan Oracle memastikan diri tidak akan tampil di ajang tahunan Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, pada 2021 ini.
Hal tersebut dikarenakan masih ada kekhawatiran tentang masih tingginya penyebaran Covid-19 di sejumlah negara di dunia.
Ericsson adalah salah satu perusahaan teknologi pertama mengonfirmasi tidak akan hadir dalam ajang MWC 2021 yang rencananya digelar pada 28 Juni 2021 hingga 1 Juli 2021.
Advertisement
Sony Mobile dan Oracle Juga
Selain Ericsson dan Nokia, perusahaan lain seperti Sony Mobile dan Oracle juga sudah mengonfirmasi tidak akan menghadiri Mobile World Congress secara fisik.
Mereka pun beralasan yang sama, yaitu tidak ingin membahayakan karyawan dan pengunjungnya terpapar virus Covid-19.
(Ysl/Isk)