Liputan6.com, Ankara - Pada hari Rabu 31 Maret 2021 Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Turki DPR RI, Muhammad Farhan, menyampaikan kepada Adnan Gunner, Ketua GKSB Indonesia-Turki Parlemen Turki, agar parlemen Turki ikut mendorong kedua negara segara menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IT-CEPA).
Perjanjian yang dimaksud Farhan adalah perjanjian yang sudah dinegosiasikan oleh kedua negara sejak tahun 2017 yang di dalamnya termasuk kesepakatan perdagangan bebas.
Advertisement
"Kita sudah memulai negosiasi IT-CEPA sejak tahun 2017, namun kemajuan yang dicapai belum menjanjikan. Sebagai mitra strategis Indonesia berharap bisa menyelesaikan sesegera mungkin perjanjian tersebut. Karena itu kita meminta dukungan parlemen Turki untuk ikut mendorong hal tersebut," jelas Farhan kepada Gunner.
Farhan juga mengatakan grup bilateral di kedua negara dibentuk untuk mendorong penguatan kerjasama bilateral. "Grup bilateral parlemen di kedua negara dibentuk sebagai platform parlemen kedua negara untuk ikut mendorong penguatan kerjasama bilateral."
Platform Kedua Negara untuk Mendorong Kerjasama Bilateral
Pada 2019, angka perdagangan Indonesia-Turki mencapai angka lebih dari 23 miliar rupiah -- angka yang masih di bawah target yang ditetapkan oleh kedua Presiden yaitu hampir 146 miliar rupiah pada tahun 2023.
"Kita perlu segera tandatangani IT-CEPA untuk mempercepat pencapaian target volume perdagangan yang telah ditetapkan. KBRI terus menggunakan semua kesempatan untuk mendesak percepatan finalisasi perjanjian tersebut," jelas Muhamad Iqbal, Duta Besar RI untuk Turki saat menjelaskan pentingnya penandatanganan perjanjian IT-CEPA.
"Kita harapkan bagian-bagian pentingnya sudah dapat disepakati sebelum kunjungan Presiden Turki ke Jakarta di paruh kedua tahun ini."
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement